Modin Ajak Mualaf Tengger Tadarus Selama Ramadhan
Kamis, 4 Agustus 2011 18:53 WIB
Lumajang - Sejumlah modin mengajak ratusan mualaf Tengger di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, untuk bertadarus selama bulan Ramadhan 1432 Hijriah.
Modin Subakri bersama mualaf Tengger menggelar acara buka puasa bersama di Musala Mambaul Khairot yang terletak di Dusun Gedok, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kamis sore.
"Setiap kali ceramah agama, saya selalu mengajak mualaf Tengger untuk tadarus di sejumlah masjid dan mushalla," kata Subakri yang menjadi seorang modin di Kantor Urusan Agama (KUA) Senduro.
Menurut dia, sebagian mualaf Tengger belum memahami cara berpuasa dengan benar karena mereka masih baru memeluk agama Islam, sehingga perlu mendapat bimbingan untuk menunaikan ibadah puasa dan ibadah yang dilakukan selama Ramadhan.
"Setelah buka puasa, mualaf Tengger akan diajak untuk menjalankan ibadah shalat tarawih dan tadarus hingga malam hari, sehingga masjid dan mushalla lebih semarak dengan lantunan ayat suci Al Quran," tuturnya.
Kegiatan membaca Al Quran bersama-sama selama Ramadhan, lanjut dia, lebih diintensifkan di sejumlah mushalla dan masjid warga Tengger yang berada di Desa Argosari untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Saya ingin mualaf Tengger terbiasa membaca Al Quran, meski di luar Ramadhan. Kegiatan tadarus tiap malam dapat meningkatkan keimanan mualaf Tengger yang jumlahnya semakin banyak di Desa Argosari," paparnya.
Ia menjelaskan, kerukunan antar umat beragama Suku Tengger di Desa Argosari terjaga dengan baik, sehingga warga nonmuslim menghormati mualaf Tengger yang menjalankan ibadah puasa selama Ramadhan.
Secara terpisah, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Senduro Drs Hamim Thohari mengatakan sejumlah penyuluh agama honorer sudah diperbantukan untuk mendampingi ratusan mualaf Tengger yang sedang menjalankan ibadah puasa.
"Jumlah mualaf Tengger yang tercatat di KUA Senduro sebanyak 260 orang yang tersebar di Desa Argosari, Wono Cempoko Ayu, Kandang Tepus dan Ranupane," tuturnya.
Selama Ramadhan, lanjut dia, mualaf Tengger diajak untuk melakukan kegiatan shalat tarawih dan tadarus di sejumlah mushalla dan masjid yang berada di sekitar pemukiman Suku Tengger setempat.
"Pembinaan agama Islam kepada mualaf Tengger sudah dilakukan sejak lama, namun sejumlah dai dan penyuluh agama lebih intensif lagi untuk memberikan pendampingan selama Ramadhan," katanya menjelaskan.