Surabaya (ANTARA) - Komisi A DPRD Kota Surabaya meminta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) setempat menyikapi keluhan sejumlah warga yang kesulitan mengakses KTP digital ketika digunakan sehari-hari.
"Kami menilai KTP digital sudah oke, tapi di lapangan masih ada masyarakat yang kesulitan dalam menggunakan," ujar Ketua Ketua Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Surabaya Pertiwi Ayu Krishna di Surabaya, Senin.
Menurut dia, Kota Surabaya sudah menjadi proyek percontohan KTP digital sejak November tahun lalu. Bahkan, Januari 2023, ada puluhan ribu warga yang sudah melakukan aktivitasi KTP digital.
Namun, lanjut dia, mayoritas yang melakukan aktivasi adalah anak muda atau generasi milenial, dan tidak sedikit yang kesulitan dalam mengakses KTP digital ketika digunakan sehari-hari.
Dia menilai migrasi dari KTP fisik ke digital langkah yang baik. Namun, inovasi tersebut harus ada solusi, sehingga tidak menyulitkan masyarakat.
Ayu mengatakan kesulitan masyarakat dalam menggunakan KTP digital untuk sehari-hari seperti halnya saat digunakan untuk proses perbankan. Hanya perbankan tertentu yang ditunjuk untuk melayani dengan KTP digital, karena selama ini mayoritas masih menggunakan KTP fisik ketika dalam pengurusan di perbankan.
Oleh karena itu, Ayu meminta Dispendukcapil Surabaya agar segera mengomunikasikan kesulitan pengguna KTP digital ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Supaya masyarakat yang sudah menggunakan KTP digital bisa mengakses atau menggunakan secara cepat dan praktis seperti BPJS," kata Ayu.
Sementara itu, Kepala Dispendukcapil Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan di tengah transisi penggunaan KTP digital masih ada kekurangan, sehingga pihaknya akan terus melakukan sosialisasi.
Terutama, kata dia, bagi orang-orang yang sudah berumur atau lansia saat menggunakan KTP digital. Hal ini dikarenakan selama ini didominasi oleh kalangan milenial yang melakukan aktivasi KTP digital.
"Tidak apa-apa, karena ini hal baru, kami akan sosialisasi terkait dengan fungsi yang esensial terhadap KTP digital ini. Harapan kami mereka sudah beralih menggunakan digital. Sesuai dengan target dari pemerintah pusat," ucap Agus.
Terkait kendala yang dihadapi ketika di perbankan, Agus mengaku memang saat ini Kemendagri dan masing-masing bank masih koordinasi.
"Ya memang tidak semua bank bisa mengakses KTP digital, makanya Kemendagri saat ini sedang koordinasi dengan jajaran atas masing-masing bank untuk mempermudah penggunaan KTP digital," kata dia.
Menurut Agus, keunggulan KTP digital, selain lebih praktis, juga disebut untuk meminimalisasi adanya penyalahgunaan data pribadi. Bahkan, Agus menyebut dapat mengurangi penggunaan blanko KTP-el, apabila KTP yang bersangkutan hilang atau rusak tidak perlu lagi mengurus dengan KTP-el (fisik KTP).
"Jadi, itu pilihan sebetulnya. Mau tetap menggunakan KTP-el atau KTP digital," tutur dia.