Trenggalek (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengimbau warga mewaspadai potensi bencana akibat angin kencang di wilayah tersebut, seiring cuaca ekstrem yang masih akan terjadi selama beberapa hari ke depan.
"Ada beberapa wilayah di Jawa Timur yang perlu diwaspadai berpotensi terjadi angin kencang pada periode 27 Februari-2 Maret, salah satunya adalah Kabupaten Trenggalek. Untuk itu kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala BPBD Trenggalek Stefanus Triadi Atmono di Trenggalek, Selasa.
Peringatan dini tersebut terus disosialisasikan BPBD melalui akun resmi lembaga tersebut di medsos maupun melalui media massa.
Dia mengatakan angin kencang berpotensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir genangan hingga banjir bandang, pohon tumbang, serta tanah longsor.
Pada Minggu (26/2) sore, dua mobil tertimpa pohon yang tumbang saat melintas di Jalan Nasional Trenggalek-Ponorogo.
"Untuk itu, setiap tiga jam kita berikan pembaruan informasi perkembangan cuaca ke masyarakat lewat media sosial kita. Kalau BMKG secara umum, kalau kita lebih spesifik di 14 kecamatan," katanya.
Dengan pemberitahuan informasi perubahan cuaca secara berkala, ia mengharapkan, meningkatkan kewaspadaan masyarakat sehingga lebih siap dengan adanya ancaman dari dampak cuaca ekstrem.
Dengan kesiapan itu, dia mengharapkan, dampak potensi cuaca ekstrem bisa diminimalkan.
Triadi menjelaskan berdasarkan analisis kondisi iklim, wilayah Jawa Timur saat ini masih berada pada puncak musim hujan.
Kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur masih signifikan sehingga terdapat potensi angin kencang di beberapa wilayah.
Hasil analisis dinamika atmosfer terkini wilayah Jawa Timur menunjukkan adanya aliran masa udara dari Benua Asia serta terdapat pusat tekanan rendah di wilayah utara Australia sebesar 1002 mb yang diperkirakan akan menurun hingga 999 mb dalam dua hari ke depan.
“Hal ini mengakibatkan adanya peningkatan kecepatan angin hingga mencapai 35 knot (65 km/jam) di wilayah Jawa Timur,” tuturnya.
Kondisi itu mengakibatkan ketinggian gelombang di beberapa wilayah perairan Jawa Timur sudah masuk kategori tinggi hingga sangat tinggi, yaitu 2,5-6 meter.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah perairan selatan Jawa Timur, di antaranya Kabupaten Trenggalek yang memiliki garis pantai di tiga wilayah, meliputi Kecamatan Watulimo, Panggul, dan Munjungan.
"Masyarakat Trenggalek yang berprofesi sebagai nelayan atau melakukan aktivitas di laut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan seiring potensi gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Timur," ujarnya.