Bu nyai atau istri para kiai se-Jawa Timur mengharapkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin dapat menciptakan pesantren yang ramah anak.
"Gus Muhaimin kami harapkan untuk menciptakan pesantren yang ramah anak," kata Bu Nyai Idamatul Choiriyah dari Trenggalek, Jawa Timur, sebagaimana dikutip dari keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Para bu nyai itu juga mengharapkan Muhaimin mampu meningkatkan pemberdayaan ekonomi para wali santri, sehingga mereka dapat memenuhi biaya pendidikan pesantren yang dinilai cukup mahal.
Hal tersebut disampaikan Bu Nyai Idamatul dalam forum Mandat 99 Bu Nyai untuk Indonesia bertajuk "Budal Gus" di Pondok Pesantren Terpadu Al Yasini Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (23/2).
Berikutnya, ada pula Bu Nyai Zulfa Badri dari Pondok Pesantren Al Mashduqiyah Probolinggo, Jawa Timur, yang menyampaikan harapannya agar Muhaimin dapat memperkuat jalinan komunikasi antara ulama dan umara atau para pemimpin.
"Dengan sinergi ulama-umara di pondok pesantren, bisa mengubah mental dan akhlak anak-anak kita. Sekarang, anak TPQ saja kalau bicara miris. Ketika ada ustazah menegur, mereka mengeluarkan kata, maaf, binatang. Perlu ada sapaan intens umara-ulama. Saya yakin dikomando Panglima Santri (Gus Muhaimin) bisa berubah," kata Zulfa.
Baca juga: Pengasuh Ponpes Sidogiri dukung Gus Muhaimin maju Capres 2024
Dia menambahkan perlu ada aspirasi agar ada keterwakilan para nyai sebagai pembimbing ibadah haji.
"Tolong aturan soal pembimbing haji dilonggarkan. Kami ini bukan ASN jadi gugur kesempatan menjadi pembimbing haji. Mudah-mudahan Allah Swtv menyertai hajat Gus Muhaimin," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, para ibu nyai itu juga memberikan mandat kepada Muhaimin untuk maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Islahiyah Pasuruan, Jawa Timur, Bu Nyai Ucik Nurul Hidayati mengatakan sudah saatnya Muhaimin memimpin Indonesia. Menurut dia, perjuangan Muhaimin yang selama ini demi kepentingan pesantren merupakan perjuangan nyata.
"Tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, yang sebelumnya tidak ada, itu perjuangan Gus Muhaimin. Pesantren kini ada undang-undangnya, selama ini enggak ada. Alhamdulillah, itu diperhatikan Gus Muhaimin," kata Ucik.
Menanggapi berbagai dukungan, harapan, dan aspirasi itu, Muhaimin menyatakan akan memperjuangkannya ketika mengemban amanah sebagai pemimpin.
"Semua mandat dan materi yang disampaikan menjadi pegangan dan komitmen saya kalau nanti diberikan amanah," kata Muhaimin.
Dia mengaku memang diperintahkan oleh banyak pihak untuk menjadi capres karena masyarakat perlu sosok yang bisa mengemban amanah pesantren di pemerintahan.
"Bu nyai, para kiai, para santri, insya Allah saya siap menyukseskan seluruh amanah yang diberikan," ujar Muhaimin Iskandar.
"Gus Muhaimin kami harapkan untuk menciptakan pesantren yang ramah anak," kata Bu Nyai Idamatul Choiriyah dari Trenggalek, Jawa Timur, sebagaimana dikutip dari keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Para bu nyai itu juga mengharapkan Muhaimin mampu meningkatkan pemberdayaan ekonomi para wali santri, sehingga mereka dapat memenuhi biaya pendidikan pesantren yang dinilai cukup mahal.
Hal tersebut disampaikan Bu Nyai Idamatul dalam forum Mandat 99 Bu Nyai untuk Indonesia bertajuk "Budal Gus" di Pondok Pesantren Terpadu Al Yasini Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (23/2).
Berikutnya, ada pula Bu Nyai Zulfa Badri dari Pondok Pesantren Al Mashduqiyah Probolinggo, Jawa Timur, yang menyampaikan harapannya agar Muhaimin dapat memperkuat jalinan komunikasi antara ulama dan umara atau para pemimpin.
"Dengan sinergi ulama-umara di pondok pesantren, bisa mengubah mental dan akhlak anak-anak kita. Sekarang, anak TPQ saja kalau bicara miris. Ketika ada ustazah menegur, mereka mengeluarkan kata, maaf, binatang. Perlu ada sapaan intens umara-ulama. Saya yakin dikomando Panglima Santri (Gus Muhaimin) bisa berubah," kata Zulfa.
Baca juga: Pengasuh Ponpes Sidogiri dukung Gus Muhaimin maju Capres 2024
Dia menambahkan perlu ada aspirasi agar ada keterwakilan para nyai sebagai pembimbing ibadah haji.
"Tolong aturan soal pembimbing haji dilonggarkan. Kami ini bukan ASN jadi gugur kesempatan menjadi pembimbing haji. Mudah-mudahan Allah Swtv menyertai hajat Gus Muhaimin," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, para ibu nyai itu juga memberikan mandat kepada Muhaimin untuk maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Islahiyah Pasuruan, Jawa Timur, Bu Nyai Ucik Nurul Hidayati mengatakan sudah saatnya Muhaimin memimpin Indonesia. Menurut dia, perjuangan Muhaimin yang selama ini demi kepentingan pesantren merupakan perjuangan nyata.
"Tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, yang sebelumnya tidak ada, itu perjuangan Gus Muhaimin. Pesantren kini ada undang-undangnya, selama ini enggak ada. Alhamdulillah, itu diperhatikan Gus Muhaimin," kata Ucik.
Menanggapi berbagai dukungan, harapan, dan aspirasi itu, Muhaimin menyatakan akan memperjuangkannya ketika mengemban amanah sebagai pemimpin.
"Semua mandat dan materi yang disampaikan menjadi pegangan dan komitmen saya kalau nanti diberikan amanah," kata Muhaimin.
Dia mengaku memang diperintahkan oleh banyak pihak untuk menjadi capres karena masyarakat perlu sosok yang bisa mengemban amanah pesantren di pemerintahan.
"Bu nyai, para kiai, para santri, insya Allah saya siap menyukseskan seluruh amanah yang diberikan," ujar Muhaimin Iskandar.