Surabaya (ANTARA) - PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) menyediakan 750 vaksin penguat kedua untuk karyawan perusahaan, tenant, keluarga hingga masyarakat umum sebagai upaya meminimalisasi serta penanggulangan COVID-19.
Kepala Departemen TJSL SIER Puspita Ernawati dalam keterangan tertulis di Surabaya, Minggu, menyampaikan vaksinasi penguat penting dilakukan di kawasan industri.
"Karena di lokasi ini memiliki potensi kerumunan orang yang tingi dan interaksi sosial yang intens sehingga meningkatkan risiko penyebaran COVID-19," ujarnya.
Vaksinasi penguat kedua, kata dia, terselenggara berkat kerja sama antara Klinik SIER dan Puskesmas Gunung Anyar.
Selain itu, vaksinasi juga digelar dalam rangka menyambut HUT SIER yang ke-49 sekaligus membantu menyukseskan program pemerintah untuk mempercepat vaksin penguat kedua bagi masyarakat.
Sementara itu, Direktur Utama PT SIER Didik Prasetiyono mengatakan vaksin penguat kedua COVID-19 dapat membantu mengurangi risiko penyebaran virus di tempat kerja, dan melindungi karyawan dari infeksi yang lebih serius.
Menurut dia, vaksinasi juga membantu mengurangi jumlah kasus COVID-19 yang bisa mempengaruhi produktivitas karyawan.
"Fakta di lapangan, seorang karyawan di kawasan industri sering melakukan perjalanan antarkawasan industri, bahkan antarnegara untuk kepentingan bisnis. Dengan vaksin, para karyawan akan lebih terlindungi dan bisa menekan rantai penularan di kawasan industri," ucapnya.
Didong, sapaan akrabnya, memberikan penekanan kepada perusahaan atau tenant di SIER untuk memastikan bahwa para karyawannya telah divaksin lengkap dan melakukan vaksin kedua secara teratur.
Hal ini, lanjut dia, juga sesuai arahan Presiden Jokowi yang mengingatkan untuk tetap terus waspada dan berhati-hati dalam menghadapi pandemi COVID-19.
"Meskipun kasusnya menurun, namun masih terdapat potensi penyebaran virus. Oleh karena itu, tetap dibutuhkan upaya-upaya pencegahan dan pengendalian ketat untuk mengurangi risiko," katanya.
Minimalisasi penyebaran COVID-19, PT SIER sediakan vaksin penguat kedua
Minggu, 19 Februari 2023 12:12 WIB
tetap dibutuhkan upaya-upaya pencegahan dan pengendalian ketat untuk mengurangi risiko