Sidoarjo (ANTARA) - Ratusan penari sufi turut ambil bagian dalam Karnaval Nusantara digelar di Alun-Alun Kabupaten Sidoarjo sebagai rangkaian peringatan Hari Lahir Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang dipusatkan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa.
Tak hanya sebatas gelaran kesenian, pertunjukan tari sufi itu juga untuk memecahkan catatan Museum Rekor Dunia Indonesia.
Salah seorang penari sufi, Denta Aria Dipa, mengaku pertama kali menekuni tarian itu saat menjalani pendidikan di salah satu pondok pesantren di Malang.
"Kelas enam saya dipondokkan dan di situ ada kegiatan tari sufi, saya ikut," katanya ditemui di Alun-Alun Sidoarjo.
Dia mengaku kendala yang sering dihadapi ketika pertama kali belajar tari sufi yakni mudah pusing dan mengalami mual.
Namun, lanjut dia, hal itu bisa diatasinya usai mendapatkan arahan dari guru pelatih sufi.
"Kan berputar penarinya, terus saya pusing dan mual. Kemudian dapat wejangan dari guru dan sekarang enggak pusing lagi," ujarnya.
Disinggung soal persiapan tampil, Denta mengaku, tak ada hal khusus yang dipersiapkannya selain berdoa meminta kemudahan dan kelancaran saat menari.
"Hanya mengharapkan ridha illahi dan syafaat Kanjeng Nabi," ucap dia.
Pantauan di lapangan, ratusan penari yang terlibat mengisi jalannya acara berbaris di sekitaran Alun-Alun Sidoarjo. Mereka mengenakan setelan kemeja, celana berwarna putih, dan peci tinggi berwarna hitam.
Ratusan penari yang tampil juga membawa bendera berwarna hijau khas Nahdlatul Ulama.
Dalam karnaval tersebut, peserta berjalan dari Alun-Alun Kabupaten Sidoarjo menuju lokasi puncak resepsi Seabad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo sejauh 2 kilometer.
Ratusan penari sufi semarakkan Karnaval Nusantara Seabad NU
Selasa, 7 Februari 2023 19:34 WIB
Hanya mengharapkan ridha illahi dan syafaat Kanjeng Nabi