Disperindag : Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok masih Normal
Jumat, 22 Juli 2011 15:57 WIB
Madiun - Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata (Disperindagta) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menilai kenaikan harga kebutuhan pokok dalam beberapa waktu terakhir ini di wilayah Madiun dan sekitarnya masih normal.
"Jika dihitung secara umum, rata-rata kenaikan harga masih berkisar antara 5 hingga 10 persen," ujar Kepala Disperindagta Kabupaten Madiun, Beny Adiwijaya, Jumat.
Menurut dia, pemerintah harus segera mengambil tindakan jika secara umum kenaikan komoditas kebutuhan pokok telah mencapai lebih dari 10 persen.
"Kenaikan harga ini tergolong wajar karena permintaan konsumen memang sedang tinggi, padahal stok di pasaran tetap atau bahkan berkurang akibat gagal panen atau faktor lainnya," jelas Beny.
Ia mengaku tidak dapat menghentikan laju kenaikan harga, karena alami dan telah sesuai dengan hukum pasar.
Pemerintah akan turun tangan jika harga sudah sangat tidak terkendali, diantaranya dengan menggelar pasar murah, operasi pasar, ataupun upaya lainnya guna mengerek harga kembali ke tingkat normal.
Meski ada kenaikan harga, namun pihaknya menjamin untuk stok kebutuhan pangan di Madiun dan sekitarnya tetap aman.
Pihaknya hanya mewaspadai ulah para konsumen yang mengonsumsi komoditas dengan jumlah tidak wajar dan para pedagang menimbun bahan makanan untuk mencari keuntungan.
"Sikap-sikap seperti itu membuat harga menjadi semakin tidak terkendali. Karenanya dinas perdagangan dan instansi terkait harus melakukan pengawasan untuk mengontrol harga," terangnya.
Selain itu, pihaknya juga berencana akan menggelar operasi pasar dalam waktu dekat dengan menggandeng istansi terkait seperti Bulog, Pabrik Gula Rejo Agung Baru, dan lainnya, untuk membantu menurunkan harga.
"Sudah ada enam titik lokasi diusulkan ke Bupati Madiun, saat ini masih dikaji ulang karena lokasi yang dipilih harus tepat sasaran, yakni terdapat banyak rumah tangga miskin (RTM)," tambahnya.
Selain menyelenggarakan sendiri, Pemkab Madiun juga akan mendapat satu kali jatah operasi pasar oleh Pemprov Jatim.
"Hanya saja, lokasi dan waktunya kami belum tahu, masih akan membahasnya lagi dengan Disperindag Provinsi Jatim," kata Beny.