Jakarta (ANTARA) -
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan setelah gempa 6,2 magnitudo (M) di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, Senin, aktivitas warga setempat kembali normal.
"Aktivitas warga tetap normal setelah kejadian gempa ini. Hingga kini, dilaporkan tidak ada dampak korban jiwa," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan kejadian ini sempat menyebabkan warga sekitar panik, dikarenakan gempa dirasakan 3-10 detik di empat kabupaten yakni Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Nias Utara, dan Kabupaten Aceh Selatan.
Baca juga: Lempeng Indo-Australia aktivitas subduksi, gempa M6,2 di Singkil Aceh
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Singkil melaporkan pihaknya segera menerjunkan tim reaksi cepat ke wilayah yang merasakan guncangan. Tim BPBD menelusuri wilayah lokasi guncangan untuk pengecekan potensi dampak kerusakan.
"BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD setempat dan memonitor situasi pascagempa melalui Pusdalops BNPB. Masyarakat diimbau untuk waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan. Pastikan sumber informasi terkait gempa diperoleh dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan," kata Abdul Muhari.
Gempa bumi dengan magnitudo 6,2 terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, Senin (16/1) sekitar pukul 05:30 WIB dengan pusat gempa berada pada 47 km tenggara Kabupaten Aceh Singkil.
BMKG merilis parameter gempa M6,2 berpusat di laut dengan kedalaman 23 km. Berdasarkan pemodelannya, gempa ini tidak memicu terjadinya tsunami.
BNPB menilai usai gempa M 6,2 di Aceh Singkil aktivitas warga seperti biasa
Senin, 16 Januari 2023 10:13 WIB