Gresik (ANTARA) - Sedikitnya 135 anak di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, dicurigai mengalami kelainan refraksi atau masalah penglihatan (mata minus, silinder) yang harus segera dikoreksi dengan kaca mata.
Selain itu 296 lansia menderita katarak, dan 90 lansia menderita Pterygium, sesuai hasil pemeriksaan mata gratis yang dilakukan Eyelink Foundation selama 24 - 30 November 2022 di pulau itu.
Direktur Operasional & Pelayanan Medis Eyelink Group dr. Uyik Unari, SpM(K) pada agenda Eyelink Conference di Gresik, Jatim, Kamis, mengatakan masyarakat yang menderita katarak, pterygium dan kelainan Refraksi butuh perbaikan penglihatan dengan segera.
“Bila menderita katarak dan Pterygium maka membutuhkan operasi, dan bila mengalami kelainan refraksi maka segera dikoreksi dengan kacamata yang sesuai ukuran,” kata Uyik, saat melakukan operasi katarak gratis, Pterygium dan kaca mata gratis di Gresik.
Uyik mengatakan, dirinya dan Eyelink Foundation telah menggagas agenda bakti sosial kesehatan mata yang dilaksanakan mulai November 2022, dan akan dilakukan secara berkala selama 1 tahun pada 2023.
“Akses untuk periksa mata di daratan yang dinilai sulit, hingga keberadaan dokter spesialis mata yang belum ada di Bawean membuat kami menggelar bakti sosial itu. Hari ini langsung diresmikan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak dan Bupati Gresik & H. Fandi Akhmad Yani,” katanya.
Ia menyebutkan, skrining (pemeriksaan mata dasar) yang telah dilakukan ini merupakan agenda pembuka dari program “Membuka Lentera Bawean” Eyelink Foundation dengan berbagai pihak seperti Pemerintah Kabupaten Gresik, Natamata Eyewear, Klinik Mata KMU, Perdami Jatim, IDI Gresik, Ika Unair Gresik, dan Kodim Gresik.
Direktur Eyelink Group M. Rusli, ST.MTT menjelaskan, kegiatan sosial ini fokus dalam pemberantasan kebutaan karena gangguan penglihatan dalam kurun waktu 1 tahun ke depan hingga akhir Desember 2023.
“Kalau sudah terindikasi katarak, maka harus segera dilakukan operasi Katarak untuk mengembalikan kondisi penglihatan agar aktivitas tidak terhambat, dan penderita bisa lebih produktif lagi. Selain operasi katarak gratis, kita juga berikan operasi pterygium gratis dan kaca mata gratis bagi siswa sekolah, sebab saat ini alat bantu penglihatan yang sesuai adalah kaca mata. Sebab untuk tindakan Lasik hanya bisa diberikan pada usia 18 tahun ke atas,” katanya.
Ia berharap, dengan kegiatan ini semakin banyak masyarakat yang terbebas dari kebutaan akibat gangguan refraksi dengan lebih cepat, sebab tindakan operasi katarak dilakukan oleh dokter mata Eyelink Group selama bertahap selama satu tahun ke depan.
Sementara itu, Alena (12) salah satu siswa SDN 380 Tambak mengaku senang dengan adanya pemeriksaan ini. Ternyata, penglihatan yang buram sudah ia rasakan cukup lama dan mengganggu aktivitas belajarnya.
Menurutnya, penglihatannya masih bisa digunakan beraktivitas meski buram, maka hal ini tidak terlalu ia khawatirtkan. Hanya, saja untuk melihat jarak jauh, khususnya papan tulis sangat mengganggu. Ia bersyukur, bila sebentar lagi akan mendapat kacamata gratis sesuai ukuran.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dan Kepala Dinas Kesehatan Gresik dr. Mukhibatul Khusnah, M.M, mengapresiasi insiatif dan program sosial dari Eyelink Group.
Hal ini mengingat tindakan operasi katarak gratis hingga pemberian kaca mata gratis ini sangat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Bawean.
"Sehingga mereka mampu meningkatkan produktivitas, dan program ini juga bisa mempercepat pemberantasan kebutaan akibat Katarak, dan gangguan penglihatan lainnya," tutur Kadineks Gresik, Kepala Dinas Kesehatan Gresik dr. Mukhibatul Khusnah, M.M
Selain itu, Dewan Penasihat Eyelink Group sekaligus Menkes 2014 - 2019 Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek SpM(K) mengungkapkan, upaya sosial ini sangat berperan penting bagi kualitas hidup masyarakat.
Bahkan, operasi katarak dan perbaikan penglihatan melalui tindakan yang tepat dan cepat ini mampu membantu mengurangi kerugian negara.
"Masyarakat yang produktif tanpa gangguan penglihatan, mampu membuat masyarakat lebih mandiri an meningkatkan taraf hidup mereka," katanya. (adv)