Kota Madiun (ANTARA) - Wali Kota Madiun Maidi menyatakan pabrik pengolahan komoditas porang menjadi beras porang atau shirataki yang ada di Jalan Tirta Raya, Kelurahan Nambangan Lor, Kota Madiun, Jawa Timur siap berproduksi guna memenuhi kebutuhan pasar.
"Apa yang kita rencanakan sesuai. Januari akhir Insya Allah kita sudah bisa ekspor," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Selasa.
Menurut dia, pihaknya juga telah melakukan pengecekan kesiapan pabrik tersebut yang nantinya dijalankan oleh PT Porang Rejeki Jaya itu.
Di dalam pabrik itu terdapat empat mesin yang siap difungsikan. Yakni, dua mesin untuk mengolah umbi porang menjadi tepung. Serta, dua mesin lainnya untuk mengolah tepung porang menjadi beras porang.
Pihaknya mengimbau kepada pelaksana pabrik untuk segera mengoptimalkan persiapan. Sehingga, bisa segera berproduksi dan menyerap tenaga kerja.
Penanggung Jawab PT Porang Rejeki Jaya Totok Budiarto mengatakan bahwa melalui mesin yang tersedia tersebut pihaknya dapat memproduksi hingga 2,5 ton beras porang per hari.
Tidak hanya memenuhi pasar di dalam negeri, nantinya beras porang asal Kota Madiun itu juga akan diekspor ke luar negeri. Salah satunya, Rumania.
Adapun, Pemkot Madiun sebelumnya telah menjajaki dan mempromosikan sajian pecel porang kepada Dubes Rumania Amhar Azeth bersama Konsul Kehormatan (Konhor) RI di Constanta Rumania Emil Sirbu saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Madiun pada Juni 2022.
"Sesuai permintaan Pak Wali, kami buat juga produk dari tepung menjadi beras untuk diekspor. Apalagi, tren penjualan beras shirataki ini memang sedang naik. Karena dipercaya lebih sehat," kata Totok Budiarto.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Madiun berencana memasarkan produk kuliner olahan porang di wilayahnya guna mewujudkan diversifikasi panganan sehat dan mendongkrak pemasaran komoditas andalan tersebut yang sedang lesu harganya.
Wali Kota menambahkan rencana memasarkan kuliner olahan porang tersebut juga bertujuan membantu petani porang di daerah penghasil, salah satunya Kabupaten Madiun, untuk menjaga agar harga jual tidak anjlok.