Mahasiswa di Kediri buat sabun mandi organik dari tanaman Pegagan

Kediri (ANTARA) - Mahasiswa Prodi S-1 Manajemen PSDKU Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Kediri membuat sabun mandi organik dari tanaman Pegagan hingga berhasil meraih juara dalam ajang Lomba "Creanovative Entrepreneur 2022".

Sabun badan berbahan organik ini merupakan karya dari empat mahasiswa, yang diketuai oleh Zumrotus Sholikhah dan tiga anggota lainnya, yaitu, Rahman, Winda Ayu Nur Andini, dan Seroja Enjang Prasasti.

"Produk kami terdapat dua jenis yaitu cair dan padat dengan variasi aroma. Meski terbuat dari bahan organik, produk kami tetap bermanfaat untuk membersihkan tubuh, melembabkan kulit secara alami dan aman untuk kesehatan kulit," ujar Zumrotus Sholikhah dalam rilis yang diterima, Kamis.

Ia menambahkan, produknya dibuat sebagai upaya mengurangi limbah sabun, yang pada umumnya yang dapat mencemari sumber air.

Hal itu didukung berdasarkan data yang telah dikumpulkan, bahwa, sabun menjadi salah satu limbah rumah tangga yang paling banyak. 

Untuk itu, ia dengan tim membuat sabun mandi dengan bahan organik. Sabun itu diolah dari tanaman Pegagan yang memiliki bahasa latin Centella Asiatica. Produk tersebut diberi nama Asana.

Menurut dia, tanaman Pegagan ini dipilih sebagai bahan utama karena masih tergolong tanaman liar di beberapa lingkungan. 

Dengan dikelola, dibudidayakan dan dimanfaatkan secara maksimal, tanaman Pegagan ternyata dapat dimanfaatkan untuk pembuatan sabun mandi. Produk ini juga menjadi variatif peluang usaha di bidang kecantikan.

"Melalui produk ini, kami berharap dapat membuka peluang usaha baru sekaligus merawat lingkungan dengan membudidayakan tanaman Centella Asiatica yang masih tergolong liar," kata dia.

Sementara itu, Kepala UPT Kewirausahaan Udinus Nila Tristiarini mengucapkan selamat kepada produk Asana yang berhasil menjuarai ajang tahunan "Expo Creanovative Entrepreneur" tahun ini. 

Ia mengatakan dengan perkembangan ekonomi Indonesia semakin meningkat, ide kreatif seperti yang dilakukan para mahasiswa tersebut tentunya akan membuka banyak peluang usaha baru. 

"Kami juga terus mendukung mahasiswa untuk berpikir kreatif menciptakan produk-produk baru dari berbagai bidang. Untuk melahirkan wirausahawan baru di masa yang akan datang," tutur Nila Tristiarini.