Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong pelaku usaha di Jawa Barat untuk membuat hidangan oleh-oleh yang sesuai dengan iklim di sana.
Siti menirukan apa kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang ingin ada makanan pedas dan panas untuk dinikmati saat cuaca dingin. Saat ini, sejumlah hidangan oleh-oleh dari Jawa Barat umumnya terdiri dari kue-kue manis seperti bolu.
Siti, pemilik dari Resto Mama Shakila di Bogor Utara, menawarkan hidangan tahu bakso, bakso, dan juga mie ayam yang bahannya dipadukan dengan talas, bahan yang identik dengan Bogor.
Produk andalan pertamanya adalah tahu bakso talas yang dicocol dengan sambal kecap. Versi tahu bakso talas beku menjadi primadona saat pandemi melanda. Tak cuma tahu bakso, aneka olahan bakso yang dibekukan juga telah dikirimkan ke konsumen lintas provinsi.
Awalnya semua dipasarkan dari rumahnya, melayani pengiriman ke berbagai tempat. Pada Desember 2022, ia membuka restoran di Bogor Utara sehingga orang-orang bisa menikmati hidangan bakso talas buatannya secara langsung.
Inovasi membuat bakso dengan pati talas sukses setelah melewati tiga bulan masa percobaan. Pati talas dianggap lebih sehat karena bebas gluten, sehingga bisa menjadi alternatif hidangan bagi orang-orang yang tidak bisa mengonsumsi tepung.
Hidangan, yang sudah mendapat sertifikasi BPOM dan dinyatakan halal, disuguhkan dalam peralatan makan yang terbuat dari gerabah.
Tak heran, kuah-kuah bakso dan mie ayam masih panas mengepul dalam waktu yang relatif lama setelah disajikan di atas meja.
Apa saja yang ada di restoran ini? Pencinta tahu bakso talas bisa memilih rasa original, pedas, keju, atau campur. Semuanya dicocol dengan sambal kecap.
Bagi yang ingin makan bakso panas di tengah sejuknya Bogor, ada bakso isi daging, bakso urat, juga bakso polos komplit. Menu seperti itu umumnya ada juga di kedai bakso lainnya.
Ada juga menu unik dan menarik yang ditawarkan oleh Siti, yakni bakso selimut kabut yang merupakan kebalikan dari bakso telor. Jika bakso telor terdiri dari bakso dengan isi telor, maka "selimut" dari bakso selimut kabut dibuat dari kocokan telur. Bakso seakan seperti diselimuti dengan selubung kuning yang terbuat dari telur.
Mau penampilan yang lebih wow? Ada bakso tulang rusuk di mana baksonya ditempelkan di sekitar rusuk. Rasanya lebih lembut, cocok dengan kuah yang gurihnya pas. Anda juga bisa menikmati bakso iga yang mengenyangkan karena berisi tulang iga dengan daging yang tebal.
Suka pedas dan ingin makan beramai-ramai? Bakso beranak mercon bisa menjadi pilihan. Mangkuk gerabah yang besar menjadi wadah dari bakso besar di tengah kuah merah dengan cabai-cabai mengambang di sekitarnya. Ketika bakso beranak dibuka, terlihat bakso-bakso ukuran kecil dan telur puyuh.
Walau kuahnya terlihat merah dan "garang", tapi kuahnya tidak sepedas yang dibayangkan, masih bisa dinikmati oleh pencinta pedas.
Menu lainnya yang menarik adalah bakso tulang sum-sum rawit keju yang tampilannya pasti membuat orang menengok. Bakso disajikan dalam dua mangkuk, satu mangkuk khusus berisi tulang sum-sum besar yang isinya bisa disedot. Sementara itu, baksonya yang besar berisi potongan keju dan cabai rawit.
Pilihan menu lain yang tak kalah menyenangkan adalah mie ayam hotplate. Jangan lupa untuk mencicipi mie ayam lada hitam bila Anda menyukai makanan pedas. Bagi yang tak terlalu suka pedas, level 3 sudah cukup membuat Anda sedikit berkeringat.
Tentu saja masih ada menu lain yang rasanya tak mungkin tidak ada di kedai bakso: mie ayam. ANTARA mencicipi mie ayam bakso original yang gurih dan manis, resep turun temurun dari ayah mertua sang pemilik restoran yang lebih dulu berbisnis di Blora, Jawa Tengah. Cita rasanya gurih cenderung ke manis, bisa jadi karena resepnya berasal dari hidangan yang dipasarkan di Jawa Tengah.
Meski porsinya personal, mie ayam ini punya porsi yang cukup banyak. Potongan ayam dan sayuran di dalamnya tidak tanggung-tanggung, bisa memenuhi perut bila sedang sangat keroncongan.
Kisaran harga di restoran ini dimulai dari Rp19.000 hingga Rp77.000.
Anda tertarik untuk mencoba?
