Surabaya (ANTARA) - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji meminta sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang menerima penghargaan dalam kompetisi Surabaya Eco School (SES) menjadi pelopor dalam upaya pelindungan lingkungan.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah kota di Surabaya, Kamis, ia mengemukakan bahwa warga sekolah semestinya tidak hanya giat bersih-bersih dan menjaga lingkungan ketika hendak mengikuti lomba.
"Jangan hanya tergerak sesaat, tapi harus berkelanjutan dan harus bisa menjadi contoh bagi lingkungannya," katanya saat menyerahkan 80 penghargaan dalam kompetisi SES di Graha Sawunggaling, Surabaya, Rabu (28/12).
Dia mengatakan bahwa lomba-lomba pengelolaan lingkungan ditujukan untuk menumbuhkan kesadaran warga sekolah di Kota Surabaya menjaga kelestarian lingkungan.
"Nah, kalau sudah ada kesadaran, ada atau tidak ada lomba semacam ini akan terus menjaga dan mencintai lingkungan. Makanya, yang terpenting dari semua ini adalah warga, terutama para pelajar, ini sadar akan pentingnya lingkungan bersih dan sehat," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Hebi Agus Djuniantoro mengatakan, kompetisi pengelolaan lingkungan tingkat sekolah merupakan bagian dari pendidikan konservasi lingkungan.
"Bagi yang juara dari Surabaya Eco School ini, biasanya kami lanjutkan dan ikutkan lomba Adiwiyata di tingkat kota, provinsi, hingga nasional. Alhamdulillah saat ini di Surabaya sudah ada sebanyak 300 sekolah yang berhasil menerima penghargaan Adiwiyata," kata Hebi.
Ketua Panitia Surabaya Eco School 2022 Richi Razak menjelaskan, kompetisi yang diluncurkan pada 10 Oktober 2022 diikuti oleh seluruh sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Kota Surabaya, termasuk perwakilan guru dan siswa kader lingkungan hidup.
Acara kompetisi juga mencakup lokakarya yang diikuti oleh utusan 270 sekolah serta pembinaan bagi sekolah-sekolah dan keluarga sadar iklim.
"Kami juga ada bersih-bersih pesisir Kenjeran, dan challenge tiap pekan, serta ada lomba yel-yel, lomba jingle atau cipta lagu lingkungan antar tim sekolah," kata Richi.
"Makanya, kami berikan sebanyak 80 penghargaan dari berbagai lomba utama dan beberapa penghargaan tambahan lainnya," ia menambahkan.
Dia berharap kegiatan itu bisa menginspirasi aksi-aksi pelindungan lingkungan.
"Ini semua adalah langkah awal setelah dua tahun vakum akibat pandemi COVID-19. Semoga langkah kecil yang kami lakukan dapat menginspirasi banyak orang untuk melakukan aksi-aksi positif yang sama ke depannya," kata dia.