Surabaya (Antara Jatim) - Surabaya Eco School (SES) 2015 yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Tunas Hijau dan PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) mengusung tema tantang konservasi air serta upaya program lingkungan hidup kepada masyarakat sekitar sekolah.
"Surabaya saat ini merupakan kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia, kami akan menjaganya," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat membuka acara SES di Pemkot Surabaya, Rabu.
Menurut dia, Surabaya Eco School pada 2014 telah menghasilkan banyak sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTS) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) di Surabaya yang berstatus Eco School.
Adapun tujuan SES 2015 adalah melaksanakan program lingkungan hidup yang melibatkan segenap stakeholder sekolah. Salah satunya adalah dengan melakukan pemilahan sampah dilanjutkan dengan upaya pengomposan dan daur ulang.
Sekolah juga wajib memiliki tim lingkungan hidup dan juga jurnalisme lingkungan hidup yang dimotori oleh siswa dibantu dengan peran aktif guru. Selain itu, sekolah juga diharuskan untuk melakukan program lingkungan hidup kepada masyarakat sekitar sekolah.
Risma menjelaskan rencana pemkot dalam menjaga lingkungan dengan cara menanam pohon cemara udang di bibir pantai Kenjeran, dan memasang solar cell sebagai alternatif pengganti sumber daya listrik.
"Dengan memasang solar cell sebagai energi alternatif, sementara hanya gedung balai kota yang menggunakan solar cell untuk uji coba, selanjutnya seluruh gedung pemerintahan dan masuk ke sekolah-sekolah di Kota Surabaya, semuanya akan menggunakan solar cell," katanya.
Selain itu, lanjut dia, pemberian penghargaan sekolah Eco School 2015, diraih oleh SDN Kaliasin I sebagai Juara 1 tingkat SD/MI, SMPN 23 Juara 1 untuk tingkat SMP/MTS, dan SMAN 5 Juara 1 untuk tingkat SMA/SMK.
Kepala sekolah SMAN 5, Sri Widiati menjelaskan cara agar SMAN 5 bisa meraih juara tahun ini adalah, memberikan pemahan kepada seluruh stakeholder sekolah secara berkelanjutan tentang kegiatan berbasis lingkungan.
"Kebetulan di SMAN 5 kita juga mempunyai produk berupa blimbing wuluh, kami jadikan berbagai variasi produk makanan dan minuman seperti sirup dan dodol. Selain itu kami juga punya budidaya jamur tiram di sekolah. Kami juga memiliki rumah kompos di sekolah, yang tak hanya menghasilkan pupuk kompos namun juga menghasilkan pupuk cair," katanya. (*)