Trenggalek - Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Trenggalek menemukan sebanyak 17 kantong darah pendonor yang terkontaminasi berbagai macam penyakit selama kurun enam bulan terakhir (Januari-Juni 2011). "Rincianya ada delapan kantong yang terinfeksi/terkontaminasi penyakit hebapitits-B, tujuh kantong terinfeksi sipilis, dan dua katong terinfeksi hepatitis- C. Kalau untuk kasus penyakit HIV/AIDS, sejauh ini kami belum pernah menemukan," urai Kepala PMI cabang Trenggalek, Tri Siswoyuwono, Senin. Tri menjelaskan, pihaknya selama ini selalu mengirimkan surat pemberitahuan kepada setiap pendonor bila darah yang didonorkan diketahui terinfeksi penyakit, karena terkadang pendonor tidak menyadari telah terjangkiti penyakit-penyakit tersebut. "Selain melalui surat kami juga langsung jelasan secara lisan ke pendonor tentang penyebab serta penanganan penyakit yang teridentifikasi. Tapi kalau pendonor itu masih anak-anak, biasanya langsung kami sampaikan melalui orang tuanya," ujar Tri Siswoyuwono, menambahkan. Sementara itu, darah yang sudah dinyatakan tercemar penyakit-penyakit akan dilakukan pemusnahan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan PMI, yakni dengan cara dibakar atau dimusnahkan dalam alat khusus. "Untuk proses pemusnahanya kami bekerja sama dengan RSUD dr Soedomo, Trenggalek karena di sana sudah ada instalasi pengolahan limbah medis yang memadai," terangnya. Ditanya mengenai ketersediaan darah PMI Trenggalek, Tri menyebutkan dalam setiap bulan rata-rata mampu mengumpulkan 200 kantong darah. "Jumlah tersebut sebetulnya masih belum bisa memenuhi permintaan masyarakat yang membutuhkan. Setiap bulan biasanya ada sekitar 300 permintaan darah, jadi masih kurang banyak," ujar dia seraya menunjukkan lemari pendingin tempat penyimpanan darah para pendonor. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, PMI Trenggalek biasanya merekomendasikan kepada keluarga pasien yang mengajukan permintaan sejumlah kantong darah untuk tranfusi ke PMI luar daerah. "Tapi kalau memang ada keluarganya yang memiliki golongan darah yang sama, kami bisa proses di sini (PMI) langsung," tegasnya. Sementara itu, Kepala Bagian Perencanaan PMI Trenggalek, Sukemi mengatakan, stok darah biasanya menipis setiap kali memasuki masa bulan puasa Ramadhan. Keterbatasan stok darah itulah yang kini tengah disiasati pihak PMI cabang Trenggalek dengan menggencarkan kegiatan donor darah masal ke sejumlah lembaga maupun masyarakat umum.
Belasan Kantong Darah di Trenggalek Tercemar Penyakit Menular
Senin, 11 Juli 2011 16:37 WIB