Serang (ANTARA) - Polisi menangkap 11 pelajar terlibat aksi tawuran di Kampung Pagintungan, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, yang mengakibatkan satu siswa terluka di bagian kepala akibat sabetan senjata tajam.
Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko di Serang, Kamis, mengatakan bahwa 11 pelajar tersebut yakni dari SMP Negeri 4 Pamarayan dan Al Wahdah Jawilan yang kini diamankan di Mapolres Serang.
"Kami juga memanggil orang tua dari para pelajar yang terlibat tawuran, agar dapat mengetahui perbuatan anaknya," katanya.
Menurut dia, orang tua dari para pelajar ini sengaja dipanggil untuk melakukan audiensi dan pembinaan, agar lebih mengawasi anak-anaknya dan tidak mengulangi perbuatannya.
“Supaya orang tua mengetahui perbuatan anaknya ini, dan ke depan dapat lebih mengawasi agar peristiwa tawuran ini tidak terulang kembali. Karena ini akan merugikan kedua belah pihak,” katanya.
Condro mengatakan para pelajar yang terlibat tawuran ini diminta untuk saling memaafkan serta meminta maaf kepada orang tuanya atas aksi tawuran yang mereka lakukan.
Para pelajar pun mengaku telah menyesal atas perbuatannya. Orang tua yang datang pun tak kuasa menahan kesedihan, lantaran tak menyangka jika putranya terlibat aksi tawuran.
“Saya melihat mereka ini menyesali perbuatannya. Meski demikian, proses hukum terhadap pelaku penganiayaan tetap berlanjut,” jelasnya.
Condro mengatakan pencegahan aksi tawuran bukan hanya tugas kepolisian semata. Namun tanggung jawab seluruh pihak. Tentunya juga peran orang tua sangat penting untuk mengawasi perilaku dan pergaulan anaknya di luar rumah.
“Kami mengimbau para pelajar agar tidak mudah terprovokasi untuk melakukan aksi tawuran dan kenakalan remaja lainnya yang dapat merugikan masa depan dirinya sendiri,” ucapnya.
Ia menjelaskan peristiwa tawuran antar pelajar SMP ini terjadi sekitar pukul 17.30 WIB, setelah para pelajar ini menantang di media sosial Instagram. Korban MF (15) pelajar SMPN 4 datang ke lokasi tawuran bersama dua temannya.
“Ketika terlibat tawuran MF terpojok dan terkena sabetan golok pada bagian kepala yang diduga dilakukan oleh pelajar Al Wahdah berinisial MZF. Oleh rekan-rekannya segera dilarikan ke Puskesmas setempat," ujarnya.