Kepengurusan PKNU Baru Terbentuk di 22 Kabupaten/Kota
Minggu, 10 Juli 2011 20:15 WIB
Surabaya - Kepengurusan Partai Kebangkitan Nasional Ulama hingga kini baru terbentuk di 22 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.
"Sesuai aturan, kepengurusan harus terbentuk di 29 kabupaten/kota di Jatim. Kami optimistis tujuh kepengurusan lain akan terbentuk dalam waktu dekat," kata Wakil Ketua DPW PKNU Jatim, Anwar Sadad di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, membentuk kepengurusan di 29 dari 38 kabupaten/kota di Jatim agar lolos verifikasi sebagai peserta Pemilu 2014, bukanlah pekerjaan yang sulit.
"Apalagi, kami sudah berpengalaman sebagai peserta Pemilu 2009. Kalau diibaratkan kendaraan, kami sudah punya BPKB (buku pemilik kendaraan bermotor), tinggal registrasi saja," kata anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan II (Pasuruan dan Probolinggo) itu.
Meskipun demikian, pihaknya menganggap bahwa kewajiban membentuk kepengurusan di 75 persen kabupaten/kota di tingkat provinsi gugur, karena gugatan peninjauan kembali Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pemilu sebagai perubahan atas UU Nomor 2/2008, telah dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK).
Dengan begitu, parpol yang sudah berbadan hukum tidak perlu lagi mengajukan verifikasi kepada Kementerian Hukum dan HAM melalui Bakesbangpol Jatim.
"Kalau untuk persyaratan sebagai peserta Pemilu 2014, verifikasinya cukup melalui KPU," tutur Sadad, menafsirkan putusan MK.
Sementara itu, Ketua DPW PKNU Jatim, M Arif Djunaidi, menilai putusan MK tersebut sangat tepat. Apalagi, permohonan peninjauan kembali itu diajukan 14 parpol kecil, termasuk PKNU.
"Kami respek dan bangga atas putusan institusi di bawah kepemimpinan Pak Mahfud MD. Ini merupakan kemenangan rakyat juga," ucapnya.
Menurut dia, putusan itu berdampak positif terhadap parpol yang dipimpinnya dalam menghadapi Pemilu 2014.
"Kami juga optimistis dapat meraih kesuksesan dalam pemilu mendatang, karena saat ini kami memiliki 125 kursi legislatif di kabupaten/kota dan Provinsi Jatim," kata anggota DPRD Jatim periode 2004-2009 itu.
Bahkan, Arif berani mematok target peningkatan hingga mencapai 100 persen dari perolehan suara dalam Pemilu 2009.
"Target itu sangat realistis mengingat basis dukungan PKNU di Jatim sangat mengakar," katanya.