Siswa Luar Kota Madiun Capai 50 Persen
Kamis, 7 Juli 2011 16:17 WIB
Madiun - Jumlah siswa baru asal luar kota, yang diterima di sejumlah sekolah negeri di Kota Madiun pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2011, hanya terpenuhi 50 persen dari pagu yang ditetapkan.
Hal ini terpantau pada hasil pengumuman penerimaan siswa baru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kota Madiun, yang merupakan salah satu sekolah kejuruan favorit di kota setempat, Kamis.
"Jumlah siswa baru yang berasal dari luar Kota Madiun pada tahun ini sebanyak 178 orang dari 320 bangku yang ada. Jumlah tersebut mencapai 55,6 persen dari pagu yang ditetapkan sesuai Peraturan Wali kota (Perwali) Madiun Nomor 10 tahun 2011 yang mengatur PPDB di Kota Madiun," ujar Wakil Kepala Humas SMK Negeri 3 Kota Madiun, Sumardi.
Menurut dia, 178 siswa baru tersebut, di antaranya berasal dari Kabupaten Madiun, Magetan, Ponorogo, Ngawi, dan bahkan hingga Jakarta, Tangerang, dan Pasuruan.
"Mereka diterima, karena nilainya memenuhi standar yang ditetapkan oleh SMK Negeri 3 Kota Madiun. Nilai ini ditentukan dari gabungan nilai hasil ujian nasional SMP dengan nilai uji ketrampilan lainnya," terang Sumardi.
Berdasarkan rangking, nilai tertinggi yang diterima di SMK Negeri 3 Kota Madiun mencapai bobot 104 dan terendah mencapai bobot 86. Dari data rangking tersebut, banyak calon siswa dari Kota Madiun yang gagal masuk akibat bobot nilainya rendah.
Pihaknya mengakui jika penerapan Perwali Madiun Nomor 10 tahun 2011 yang mengatur tentang PPDB, sempat meresahkan calon siswa dan orang tuanya. Sebab, peraturan tersebut membatasi siswa dari luar kota untuk bersekolah di Kota Madiun yang dibuktikan dengan KTP dan KK orang tua calon siswa, sebagai bukti domisili calon siswa.
"Meski demikian, dari awal pendaftaran dibuka, kami telah berlaku seproposional mungkin tanpa memandang asal-usul calon siswa, selama calon siswa bersangkutan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan di sekolah ini," tegas Sumardi yang juga guru Bahasa Inggris, ini.
Salah satu siswa baru asal Kabupaten Magetan, Niko, mengaku senang pihaknya dapat diterima di SMK Negeri 3 Kota Madiun sesuai keinginannya dan orang tua.
"Saya lega, ternyata meski saya berasal dari luar Kota Madiun, namun masih bisa diterima di SMK Negeri 3 Kota Madiun. Hal ini karena nilai saya mampu bersaing dengan calon siswa lainnya, baik dari dalam maupun luar Kota Madiun," ucap Niko.
Adapun pagu SMK Negeri 3 Kota Madiun pada tahun ini mencapai 320 siswa yang terbagi dalam tiga rombongan belajar (rombel) dan total 10 kelas. Terinci untuk rombel teknik kimia analis sebanyak empat kelas, teknik kimia industri sebanyak empat kelas, dan pengawasan mutu pangan sebanyak dua kelas. Masing-masing kelas terdiri dari 32 siswa.