Surabaya (ANTARA) - Perusahaan produksi Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) terbesar di Indonesia, PT Sunrise Steel menargetkan mampu menjual sekitar 3.000 ton selama pameran IISIA Business Forum 2022 mulai Kamis (1/12) hingga hari ini Sabtu (3/12).
"Sejak hari pertama pameran, sudah ada sejumlah transaksi yang telah kami lakukan. Target kami sekitar 3.000 ton terjual selama pameran," ungkap General Manager Sales & Marketing PT Sunrise Steel, Filipus Tedjo Baskoro ditemui saat pameran IISIA Business Forum 2022 di Grand City Surabaya, Sabtu.
Lebih lanjut ia mengatakan, perusahaannya adalah produsen bahan baku baja ringan atau baja lapis aluminium seng (BjLAS) yang memiliki kapasitas terbesar di Indonesia, yaitu di kisaran 400 ribu ton per tahun.
Selama ini, pihaknya dengan brand Zinium telah berkomitmen memberikan produk BjLAS yang berkualitas dan bermutu tinggi dengan tingkat TKDN sesuai yang ditetapkan pemerintah.
"Brand kami sudah banyak dikenal masyarakat luas dan pengguna akhir, termasuk di segmen ritel dan proyek. Keikutsertaan kami di kegiatan IISIA Business Forum 2022 kali ini dalam rangka berikan edukasi dan mendorong agar semakin banyak masyarakat yang paham dengan produk kami," ucapnya.
Melalui upaya yang dilakukan, ia berharap para pelanggan dari produsen baja ringan atau atap dari rangka baja ringan terdorong dan termotivasi membeli bahan Zinium.
"Targetnya supaya masyarakat lebih aware pada produk berkualitas, ber-SNI dan ber-TKDN. Karena produk sejenis yang beredar di pasaran banyak yang tidak sesuai dengan SNI dan spesifikasi yang dibutuhkan. Ini agar masyarakat tidak terjebak dan tertipu," kata Filipus.
Edukasi pasar ini menurutnya sangat penting untuk dilakukan karena sejauh ini masyarakat lebih cenderung memilih bahan baja ringan hanya dari pertimbangan harga murah, tanpa melihat kualitas dan kandungan TKDN serta SNI produk.
"Ini bahaya, mungkin karena masyarakat terkena pandemi dan ekonominya terdampak sehingga mereka terdorong memilih asal murah. Bisa jadi spesifikasi yang tersuplai asal-asalan. Sehingga kami terdorong untuk melakukan edukasi dan sosialisasi terus-menerus melalui berbagai kegiatan," tutur Filipus.