Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dengan nada bergurau bahwa para pemimpin dunia yang menghadiri KTT G20 15-16 November 2022 lalu juga wajahnya berkerut dan berambut putih karena pusing memikirkan ketidakpastian dunia.
“Saya simpulkan semuanya pusing, semuanya pusing, saya melihat kerutan wajahnya tambah semuanya, rambutnya di sini tambah putih, dan memang situasi global ini, konfirmasi tak pasti,” kata Jokowi saat menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Rabu.
Para pemimpin dunia anggota G20 terdiri dari 19 kepala negara dan satu pemimpin organisasi kawasan Uni Eropa. Negara-negara anggota G20 berperan dalam pembentukan 85 persen Produk Domestik Bruto (PDB) global.
Jokowi mengatakan situasi global saat ini masih dibayangi ketidakpastian, keruwetan, dan semakin sulit diprediksi. Bahkan, kata Jokowi, tidak ada pihak yang bisa mengkalkulasi dengan pasti arah perekonomian global.
Baca juga: Keroyokan para menteri mendulang manfaat dari keberhasilan KTT G20 di Bali
“Misalnya satu saja harga minyak, siapa yang bisa menentukan, saya tanya produsen minyak yang gede-gede, tak bisa memprediksi, dan akan di-cap (dibatasi), harga minyak lebih menyulitkan lagi, menghitungnya nanti seperti apa,” kata dia.
Oleh karena itu, kata Jokowi, seluruh pihak harus optimistis namun tetap waspada. Dia mencontohkan perlu ada antisipasi terhadap kinerja ekspor karena pada tahun depan diprediksi terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi negara-negara yang menjadi mitra dagang Indonesia, seperti China, Amerika Serikat dan kawasan Uni Eropa.
Selain itu normalisasi kebijakan moneter AS juga diperkirakan akan menahan laju pertumbuhan ekonomi negara Paman Sam. Hal itu akan mempengaruhi permintaan impor AS yang berdampak pada ekspor dari Indonesia.
“Ekspor kita ke sana juga gede banget, ekspor kita ke ke Cina itu gede banget ke Uni Eropa juga gede. Oleh sebab itu hati-hati,” kata dia.
Selain itu, Jokowi juga meminta agar iklim investasi terus diperbaiki agar target realisasi investasi yang selalu meningkat dapat tercapai. Kemudian, seluruh pihak juga harus menjaga konsumsi rumah tangga yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
“PDB ekonomi kita sangat dipengaruhi, besar sekali yang berkaitan dengan konsumsi. Ini harus sedikit demi sedikit kita ubah agar dari konsumsi bisa masuk ke produksi,” kata dia.
Adapun, pemimpin rambut putih dan memiliki kerutan wajah merupakan ciri fisik pemimpin yang disebut Jokowi ada pada diri pemimpin yang mempedulikan rakyat. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menghadiri pertemuan berbagai kelompok relawan pendukungnya dalam “Nusantara Bersatu” di Jakarta (26/11).
Ciri fisik yang disampaikan Jokowi mengenai pemimpin itu menjadi ramai diperbincangkan publik karena dikaitkan dengan beberapa tokoh yang diperkirakan akan menjadi calon presiden pada Pemilu 2024.(*)