Banyuwangi (ANTARA) - Program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) yang dicanangkan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memprioritaskan pengembangan usaha kecil mikro (UKM) di wilayah setempat.
"Program ini menjadi salah satu instrumen pengembangan ekonomi arus bawah. Hal ini menjadi skala prioritas kami, terutama untuk pemulihan ekonomi pascapandemi," ujar Bupati Ipuk di Banyuwangi, Jumat.
Pada pekan ini Program Bunga Desa bertempat di Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung.
Dalam rangkaian program tersebut juga digelar sejumlah pelatihan bagi para pemuda desa ataupun ibu-ibu rumah tangga untuk meningkatkan kemampuannya.
Di antaranya pelatihan merias yang ditujukan kepada para pemudi dan membuat kue kering untuk ibu-ibu rumah tangga.
"Tidak hanya berhenti di sini. Mereka nanti bisa mengikuti pelatihan lanjutan maupun mengakses pendampingan sampai bisa mandiri. Harapannya, nanti bisa menjadi penghasilan tambahan untuk keluarganya," tuturnya.
Selain itu, dalam program tersebut, Bupati Ipuk juga mengunjungi perajin batik di desa setempat sebagai upaya untuk membantu mempromosikan potensi ekonomi lokal.
"Sekarang berkunjung ke Citra Batik. Di sini, ada batik cap, juga batik tulis. Desainnya fresh dan kualitasnya cukup baik," kata dia.
Bupati Ipuk juga mengunjungi kediaman Abdul Manan. Rumahnya baru saja rampung usai diikutsertakan dalam Festival Bedah Rumah.
Melihat kegigihan Abdul Manan, Ipuk juga memberikan bantuan seperangkat alat potong rambut dan perlengkapan lainnya.
"Semoga usahanya semakin berkembang dan dapat menjadi penghasilan yang mencukupi kebutuhan keluarga," katanya.
Sementara itu, program Bunga Desa juga dirangkai dengan sejumlah kegiatan pelayanan publik, mulai dari administrasi kependudukan, perizinan usaha, pengurusan pajak, BPJS Ketenagakerjaan, hingga berbagai layanan di bidang pendidikan.
"Di Barurejo ini, kami juga sempatkan untuk silaturahim dengan para tokoh masyarakat serta perangkat desa dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) se-Kecamatan Siliragung," tuturnya.