Malang (ANTARA) - Pemain dan pelatih Arema FC menangis saat melakukan tabur bunga di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Senin, untuk mengenang ratusan korban yang meninggal dunia akibat kerusuhan.
Sebelum memasuki stadion, para pemain yang dipimpin pelatih Javier Roca dan manajer Ali Rifki memanjatkan doa dengan khidmat di depan Tugu Singa.
Setelah memasuki lapangan Stadion Kanjuruhan, pemain Singo Edan ini menaburkan bunga. Kegiatan tersebut berlangsung dengan sangat haru, hingga tangis pun tak terhindarkan.
Tampak kapten Arema FC, Johan Alfarizi, dan Dendi Santoso menangis sesenggukan. Pemain lainnya turut berkabung, menunduk dan tak mengucapkan apa-apa.
Manajer Arema FC, Ali Rifki, berharap tragedi ini tak terjadi lagi di kemudian hari. Dia juga berharap penegak hukum melakukan investigasi untuk menuntaskan kejadian ini.
"Kami pasrahkan penyelidikannya ke pemerintah. Kami dari manajemen fokusnya ke keluarga korban, melihat yang lagi sakit memberikan semangat, bantuan, apa pun yang dibutuhkan," kata dia.
Terpisah, Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana mengungkapkan baik manajemen, pelatih maupun pemain syok, bersedih dan tidak bisa berkata-kata atas insiden tersebut.
Pihaknya sangat menyesali kejadian yang berujung meninggalnya ratusan orang itu.
"Bahkan para pemain ikut menggotong dan memberi pertolongan kepada suporter. Mereka ikut menyaksikan suporter meninggal," ujar pria yang dikenal dengan sebutan "Juragan 99" tersebut dengan terisak.
Setelah kegiatan tabur bunga, pihaknya melayat ke rumah korban guna memberikan bantuan dan dukungan.
"Kami datang memberikan bantuan, santunan dan semangat kepada mereka. Saya siap memberikan bantuan, santunan, meskipun itu tidak akan bisa mengembalikan nyawa korban," tuturnya.
Pemain dan pelatih Arema FC menangis saat tabur bunga di Stadion Kanjuruhan
Senin, 3 Oktober 2022 19:59 WIB
Bahkan para pemain ikut menggotong dan memberi pertolongan kepada suporter