Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan RI memperkuat sistem layanan primer dalam upaya menekan laju kasus penyakit jantung yang memicu penyebab kematian dan pembiayaan tertinggi di Indonesia.
"Untuk mengatasi masalah penyakit jantung di Indonesia, Kemenkes melakukan penguatan pada layanan primer melalui edukasi penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan meningkatkan kapasitas serta kapabilitas layanan primer,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI Eva Susanti yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan upaya perkuatan layanan primer dilakukan dengan mengintensifkan promosi kesehatan kepada masyarakat sekitar tentang tujuh kampanye utama mengatasi penyakit tidak menular.
Kampanye yang dimaksud antara lain manfaat imunisasi, gizi seimbang, olah raga, antirokok, sanitasi dan kebersihan lingkungan, skrining penyakit, dan kepatuhan pengobatan.
Terkait pencegahan di layanan primer dilakukan dengan penambahan imunisasi rutin menjadi 14 antigen dan perluasan cakupan di seluruh Indonesia.
“Pada pencegahan sekunder dilakukan skrining 14 penyakit penyebab kematian tertinggi di tiap sasaran usia, skrining stunting dan peningkatan ANC (anteatal care) untuk kesehatan ibu dan bayi,” katanya.
Kemenkes juga meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan primer melalui pembangunan Puskesmas di 171 kecamatan, penyediaan 40 obat esensial, dan pemenuhan SDM kesehatan primer.
Kemenkes menginformasikan kasus meninggal akibat penyakit jantung di Indonesia setiap tahun sebanyak 651.481 penduduk.
Baca juga: Penyakit jantung dapat di deteksi dini dan intervensi tepat
Kemenkes perkuat sistem layanan primer atasi penyakit jantung
Kamis, 29 September 2022 10:55 WIB
Untuk mengatasi masalah penyakit jantung di Indonesia, Kemenkes melakukan penguatan pada layanan primer