Surabaya (ANTARA) - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono melontarkan solusi kepada pemerintah untuk mengurangi dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang membebani masyarakat miskin.
AHY, sapaan akrabnya, menyebut ada dua solusi.
"Pertama adalah memberikan Bantuan Langsung Tunai atau BLT tepat sasaran," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Minggu.
Menurut AHY, pemberian BLT terbukti bisa menaikkan daya beli masyarakat ketika harga BBM dinaikkan oleh pemerintah.
"BLT jumlah uangnya harus cukup, tepat sasaran, dan harus bebas dari politik," ujarnya.
AHY mengungkapkan BLT adalah produk kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dulu ditentang oleh sebagian kalangan, justru sekarang ditiru dan terbukti menjadi penyangga utama daya beli masyarakat.
Solusi kedua yang ditawarkan,AHY, meminta agar pemerintah berani menurunkan harga BBM ketika harga minyak dunia turun.
Tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tetap mempertahankan kenaikan harga BBM saat harga minyak dunia turun karena justru sangat membebani masyarakat miskin," ujar AHY.
Partai Demokrat, lanjut dia, memahami kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM karena akan menyelamatkan fiskal negara.
"Subsidi BBM harus dikurangi agar beban APBN bisa ditekan. Demokrat mengerti ada persoalan dengan kesehatan APBN dan ruang fiskal negara. Di sisi lain, Demokrat juga sangat mengerti kondisi kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang sedang menghadapi tekanan berat," kata dia.
Putra sulung Presiden RI ke-6 SBY ini menandaskan, kenaikan harga BBM bukan satu-satunya cara untuk menyehatkan beban fiskal dan APBN.
"Sesungguhnya, ada banyak cara untuk menyelamatkan fiskal, selain menaikkan harga BBM. Misalnya, dengan melakukan realokasi anggaran; penentuan prioritas; termasuk, penundaan sejumlah proyek nasional yang tidak sangat mendesak," ujar dia.