Surabaya (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya menilai menu olahan ikan merupakan salah satu cara dalam upaya mempercepat penanganan masalah stunting (gagal tumbuh) di daerah itu.
"Ini untuk membiasakan keluarga dan anak makan ikan agar gizi dan kesehatannya tetap terjaga dengan baik," kata Kepala DKPP Kota Surabaya Antiek Sugiharti dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Jumat.
Untuk itu, kata dia, DKPP bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Surabaya menggelar Lomba Cipta Menu Ikan Lokal bertajuk "Menuju Generasi Surabaya Hebat" di halaman Mangrove Information Center (MIC) Wonorejo, Kamis (15/9).
"Nantinya pemenang lomba menu olahan ikan lokal didampingi untuk mengikuti lomba di tingkat provinsi," kata dia.
Menurut dia, dalam lomba ini ada tiga kategori olahan menu, yakni kudapan, makanan untuk balita dan masakan keluarga. "Semua berbahan dasar ikan patin yang diolah menjadi berbagai macam menu," kata Antiek.
Antiek menyebut selain untuk meningkatkan selera makan anak agar terhindar dari stunting, lomba ini juga untuk meningkatkan kreativitas masyarakat dalam menciptakan menu olahan ikan yang kekinian.
Pada lomba tersebut, DKPP Surabaya menghadirkan tim juri berpengalaman di bidang menu masakan dan gizi anak, di antaranya ada dari perguruan tinggi dan Perkumpulan Chef Profesional Indonesia (PCPI).
Ketua TP PKK Rini Indriyani mengatakan peserta lomba cipta menu ikan lokal diikuti oleh perwakilan TP PKK dari 31 kecamatan se-Surabaya. Masing-masing peserta berlomba menciptakan menu olahan ikan semenarik mungkin agar diminati oleh anak.
"Karena stunting ini menjadi konsentrasi pemerintah pusat. Biasanya anak stunting itu disebabkan kekurangan protein, dengan lomba ini diharapkan anak mau makan ikan dan terhindar dari stunting," kata Rini.
Lomba cipta menu ikan lokal ini bukan hanya untuk mengajak anak agar mau mengonsumsi menu olahan ikan supaya terpenuhi gizi dan proteinnya, namun, juga untuk memberikan inspirasi kepada orang tua di Surabaya, bagaimana cara memasak olahan ikan yang menarik bagi anak.
"Kadang emak-emak atau ibu muda ini kan malas ya kalau mengolah ikan, selain bau amis juga ribet. Seringnya masak ikan itu yang simpel, tapi kurang menarik bagi anak-anak. Semoga dengan olah yang luar biasa dibuat oleh ibu-ibu PKK ini bisa dijadikan referensi nantinya," kata Rini.(*)