Surabaya (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, dr Erwin Astha Triyono membenarkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri di Desa Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.
"Kebetulan ada informasi dari Dinkes Kabupaten Probolinggo pada bulan Maret sampai Agustus itu ada masing-masing satu kasus. Dengan adanya ketemu satu kasus sehingga Dinkes Probolinggo menyatakan KLB," ujar Erwin saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa
Baca juga: Dinkes Jatim pastikan tak ada status KLB difteri
Status KLB itu, klaim Erwin, langsung menjadi atensi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Pihaknya membantu dalam tanda kutip menerbitkan surat rekomendasi yang sudah diedarkan oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
"Surat edaran itu tentang antisipasi untuk daerah-daerah, termasuk wilayah Probolinggo maupun daerah lainnya," kata dia.
Baca juga: Pemberian Vaksin Anti-Difteri di Madiun Penuhi Target
Kedua, lanjut Erwin, pihaknya sudah membuat petunjuk teknis bagaimana cara menyelesaikan KLB difteri tersebut, khususnya di Probolinggo.
Dia mengaku saat ini sudah dilaksanakan khususnya informasi yang sudah beredar yaitu ORI (Outbreak Response Immunization).
"Jadi ORI itu sudah dilaksanakan di Gili Ketapang. Diharapkan nanti ke depan bisa segera terbebas pulau itu dari difteri lanjutan," katanya.
Baca juga: Dinkes: Penderita Difteri di Lamongan Meningkat
Selain itu, Erwin menyampaikan bahwa pihaknya juga memperhatikan kesehatan anak untuk pencegahan pelabagai penyakit. Orang tua bisa mengakses informasi bulan imunisasi anak nasional.
Diharapkan semua masyarakat yang mempunyai anak sekitar usia sembilan bulan sampai lima tahun mengakses layanan imunisasi.
"Yang nanti diharapkan akhir bulan ini bisa mencapai 95 persen. Sehingga semua daerah baik itu penyakit hepatitis B, HIV dengan meningitis, maupun difteri betul betul bisa dicegah dengan imunisasi," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Tetapkan Jatim KLB Difteri
Kadinkes Jatim benarkan status KLB Difteri di Kabupaten Probolinggo
Selasa, 30 Agustus 2022 16:50 WIB
Dengan adanya ketemu satu kasus sehingga Dinkes probolinggo menyatakan KLB