Yogyakarta (ANTARA) - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta Muhammadiyah menjadi lokomotif perbaikan kehidupan bangsa yang tengah menghadapi kerusakan secara kultural maupun struktural.
"Muhammadiyah sebagai salah satu komponen bangsa yang berjasa dan berperan besar dalam penegakan negara harus merasa bertanggung jawab untuk menyelamatkan bangsa dan negara dari kerusakan dan perusakan," ujar Din dalam keterangan tertulis diterima di Yogyakarta, Minggu.
Dalam Pengajian Ahad Pagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Minggu (21/8), Din menuturkan bahwa kerusakan kultural ditandai memudarnya nilai etika dan moral sebagian warga bangsa.
"Memudarnya nilai etika dan moral di kalangan sebagian warga bangsa yakni merebaknya buta aksara moral yang menjangkiti kaum terpelajar," kata dia.
Buta aksara moral, kata Din, sangat berbahaya karena jika menjangkiti para pemangku amanat, mereka akan melanggar sumpah jabatan, mengabaikan amanat, bahkan berkhianat terhadap amanat rakyat.
Akibatnya, kata dia, mereka bakal sibuk mengejar jabatan tapi kemudian memanfaatkan jabatan itu guna menumpuk kekayaan.
"Mereka berpendidikan dan berpangkat tinggi tapi mereka gagal membaca nilai-nilai moral," kata dia.
Menurut dia, kehidupan bangsa yang ditandai aneka masalah dewasa ini memerlukan penanganan serius, baik oleh pemerintah maupun masyarakat.
Baca juga: Muhammadiyah ajak seluruh pihak dukung misi perdamaian Presiden Jokowi
Din Syamsuddin meminta Muhammadiyah jadi lokomotif perbaikan bangsa
Minggu, 21 Agustus 2022 20:00 WIB
Memudarnya nilai etika dan moral di kalangan sebagian warga bangsa yakni merebaknya buta aksara moral yang menjangkiti kaum terpelajar