Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat berharap agar kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J segera terungkap dan terselesaikan agar citra Kepolisian RI tidak babak belur di mata masyarakat.
"Presiden mengharapkan untuk ini bisa terselesaikan supaya citra polisi tidak babak belur seperti saat ini," ujar Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
Baca juga: Kasus Brigadir J, Presiden Jokowi: Jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan
Pramono mengatakan Presiden Jokowi sudah beberapa kali memerintahkan agar pengungkapan kasus kematian Brigadir J ini dilakukan secara terbuka dan tidak ditutup-tutupi.
"Kan Presiden sudah tiga kali menyampaikan dan penyampaiannya sudah sangat terbuka. Jangan ada yang ditutup-tutupi, buka apa adanya. Itu arahan Presiden," tutur dia.
Baca juga: Presiden Jokowi beri atensi kasus penembakan polisi di rumah dinas Kadiv Propam
Sejauh ini, Markas Besar Kepolisian RI (Polri) telah menetapkan dua tersangka, yakni Bharada E sebagai tersangka kasus pembunuhan terhadap Brigadir J yang terjadi di rumah Irjen Ferdy Sambo. Bharada E dijerat dengan Pasal 338 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 56 KUHP.
Kemudian, Polri juga menetapkan tersangka baru, yakni Brigadir Ricky Rizal (RR) yang merupakan ajudan dari istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Terhadap Brigadir RR, polisi menjerat dengan Pasal 340 KUHP terkait pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua.
Baca juga: Mahfud sebut sudah ada tiga tersangka kasus tewasnya Brigadir J
Presiden Jokowi tak ingin citra Polri babak belur karena kasus Brigadir J
Senin, 8 Agustus 2022 22:17 WIB