Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur, menyediakan layanan pendamping pelatihan bordir kepada puluhan lulusan terbaik program inkubasi wirausaha sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat setempat pascapandemi COVID-19.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di Mojokerto, Kamis, mengatakan pelatihan kerajinan bordir diselenggarakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Mojokerto.
"Kami berharap peserta pelatihan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan warga," katanya saat meninjau pelatihan di Gedung Raw Material di Jalan Raya Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
Pemkot setempat menyediakan sarana serta mendampingi peserta guna peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
"Kami melatih itu tujuannya ya untuk meningkatkan kesejahteraan anda semu," ujarnya.
Ika Puspitasari yang akrab disapa Ning Ita ini juga membangkitkan semangat peserta pelatihan yang notabene perempuan untuk terus bersemangat dalam menghasilkan suatu karya melalui keterampilan
"Kami menyediakan fasilitas untuk anda karena kami ingin peserta para kaum perempuan, para kaum ibu yang telah membantu ekonomi keluarga ini memiliki keterampilan yang memadai," ujarnya.
Ia juga mengajak para peserta konsisten dalam berkarya, khususnya membuat kerajinan bordir.
"Untuk menjadi ahli bordir seperti Bu Trusti ini membutuhkan waktu belasan tahun dan beliau istikamah," ucapnya.
Ia juga berharap, melalui peningkatan pelatihan bordir ini, lulusan inkubasi wirausaha dapat menghasilkan karya yang dapat menjadi peluang usaha masyarakat Kota Mojokerto.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Mojokerto Ani Wijaya mengatakan pelatihan selama 5 hari, 1-5 Agustus 2022, dengan menghadirkan narasumber pemilik MS Sulam Surabaya Trusti Dhiani Hernartiwi.
"Harapan kami nanti September ibu-ibu sudah setor produk ke PPUKM (Program Perkuatan Unit Usaha Kecil dan Menengah) untuk dibantu penjualan ataupun galeri Dekranasda yang ada di MPP (Mal Pelayanan Publik) Gajah Mada," ujarnya.