Pamekasan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur, tahun ini memberikan bantuan kepada 1.000 orang santri dari keluarga miskin dan kurang mampu di wilayah itu.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pamekasan, Jumat, mengatakan bantuan beasiswa untuk santri ini merupakan program lanjutan. Program ini merupakan bentuk komitmen dalam memajukan pendidikan warga di daerah ini, terutama dari kalangan keluarga miskin dan kurang mampu.
"Program bantuan beasiswa santri ini telah kami selenggarakan sejak 2020. Tahun ini merupakan tahun ketiga," katanya.
Bupati menjelaskan pada tahun 2020, jumlah penerima bantuan beasiswa sebanyak 1.652 santri, pada 2021 sebanyak 2.000 santri dan 2022 sebanyak 1.000 santri. Sehingga, jumlah keseluruhan penerima bantuan beasiswa sebanyak 4.652 santri.
Program beasiswa santri ini bekerja sama dengan sejumlah pesantren yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
Pada 2020 pesantren yang menjadi mitra program beasiswa santri ini sebanyak 62 pesantren, pada 2021 sebanyak 30 pesantren dan 2022 sebanyak 17 pesantren, sehingga jumlah pesantren mitra program tersebut mencapai 109 pesantren.
Program beasiswa santri ini, lanjutnya, untuk santri lulusan Sekolah Dasar (SD) dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs).
"Bantuan beasiswa santri ini penuh. Mereka tidak perlu membayar sama sekali untuk kebutuhan pendidikannya di pesantren," katanya.
Bupati menjelaskan beasiswa santri ini sebenarnya sudah melampaui target, karena dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pamekasan 2018-2023 disebutkan bahwa pemberian bantuan beasiswa untuk seribu santri.
"Hingga 2022, yang kita beri bantuan beasiswa mencapai 4.652 santri, empat kali lipat lebih dari target yang hanya seribu orang," katanya.
Selain menanggung semua biaya pendidikan, seperti biaya buku, uang pembangunan dan SPP, pemkab juga memberikan uang saku senilai Rp500 ribu per bulan.
"Santri penerima program bantuan beasiswa ini juga mendapatkan pendidikan keterampilan tambahan dengan tujuan apabila nanti kembali ke masyarakat, mereka telah memiliki keterampilan yang baik dan siap bekerja," ujarnya.