Jakarta (ANTARA) - Permainan kartu ternyata tak cuma bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang dan menghibur diri, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir.
Salah satu kartu yang populer adalah Pokémon Trading Card Game atau Pokémon game kartu koleksi yang dirilis pertama kali di Jepang pada tahun 1996 dan kini sudah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
"Ada dua tinjauan yang bisa dilihat dari kartu permainan, termasuk juga kartu Pokémon. Yang pertama adalah tinjauan ke dalam diri pemain dan yang kedua adalah tinjauan ke luar atau aspek sosialnya," ujar dr. Rayinda Raumanen Mamahit, Sp.KJ, dokter spesialis kedokteran jiwa RS Universitas Indonesia (RSUI), Depok, dalam keterangan resmi, Jumat.
ika meninjau manfaatnya bagi pribadi seseorang, maka aktivitas bermain kartu seperti kartu Pokémon dapat memperkuat faktor kognitif atau daya berpikir. Perhitungan matematika sederhana yang digunakan saat bermain kartu Pokémon dapat mempertajam saraf-saraf otak. Saraf-saraf ini berpotensi tumpul jika jarang dimaksimalkan penggunaannya, ujar Rayinda.
"Permainan kartu juga dapat mempengaruhi imunitas seseorang. Perasaan gratifikasi yang terbentuk saat kita menang bertanding atau berhasil mendapatkan kartu incaran tertentu dapat membuat seseorang lebih tenang dan juga lebih mudah merespons terhadap pengobatan.”
Baca juga: Pokemon GO ditarik dari Rusia dan Belarusia
Manfaat lain yang juga disampaikan dr. Rayi dengan bermain atau mengoleksi kartu Pokémon adalah bertambahnya kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Kemampuan ini terbentuk saat kita merancang strategi bermain, baik untuk mengantisipasi kekurangan sendiri, ataupun ketika menghadapi lawan yang lebih kuat.
"Hal yang mengemuka beberapa waktu belakangan ini adalah masalah kesehatan jiwa terkait dengan pandemi. Dua tahun terakhir, pandemi telah menciptakan sebuah kekosongan jiwa atau loneliness bagi banyak orang. Kartu permainan dapat menjadi salah satu sarana untuk mengisi kekosongan tersebut karena pemain atau kolektor diajak untuk terus terhubung dengan pemain lain maupun komunitasnya," kata dia.
Selain ditinjau dari faktor kesehatan, masih ada lagi manfaat lain yang dimiliki kartu Pokémon, termasuk dari sisi ekonomi. Saat ini, beberapa orang telah menjadikan kartu Pokémon sebagai salah satu instrumen investasi untuk mereka kelola.
Ardiatma Mardhika, salah satu trainer sekaligus kolektor di Indonesia, membagi pengalamannya terkait nilai ekonomis yang dimiliki oleh kartu Pokémon. Ardi menjelaskan beberapa kondisi di mana nilai kartu Pokémon bisa membubung tinggi, salah satunya saat perilisan set kartu terbaru.
"Saat awal perilisan set kartu baru, biasanya akan banyak trainer kartu atau kolektor yang memburu set tersebut. Situasi ini dimanfaatkan mereka yang cerdik, untuk menjual kartu-kartu yang banyak dicari di luar jalur resminya. Beberapa waktu lalu, kartu Pokémon seri 7, harganya sempat naik berkali lipat, karena saat itu, permintaan banyak, sementara persediaannya terbatas."
"Momentum lainnya terjadi saat ada perilisan kartu Pokémon edisi promo khusus di Indonesia. Kartu-kartu promosi ini biasanya dicetak dengan logo brand tertentu sebagai bentuk kerja sama. Keunikan ini justru diminati di negara lain. Di lokapasar, kartu-kartu seperti ini bisa laku terjual sampai dengan nilai 10 juta rupiah, hanya untuk satu kartu saja," ungkap Ardi.
Pemain yang serius menekuni pertandingan kartu Pokémon juga dapat mengambil jalur turnamen yang menyediakan hadiah jutaan rupiah. Pokémon World Championship yang akan digelar bulan Agustus mendatang menyediakan total hadiah uang tunai sebesar 119.000 dolar AS bagi para pemenang. Siapa saja berkesempatan masuk ke tahap ini, termasuk trainer kartu Pokémon dari Indonesia.
Pekan ini, para penggemar kartu Pokémon di Indonesia juga tengah menantikan kehadiran set kartu Pokémon terbaru. Dua booster pack kartu Pokémon terbaru yang diberi nama "Pengamat Waktu" dan "Penyulap Ruang" akan dirilis mulai 29 Juli 2022. Di set ini, para trainer dan kolektor akan dapat menemukan Pokémon Palkia dan Dialga, dua Pokémon terkuat saat ini.(*)
Permainan kartu membantu mengasah kemampuan berpikir
Jumat, 29 Juli 2022 7:05 WIB