Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa yang terjadi di daratan Pulau Luzon, Filipina, pada Rabu pagi, berdampak merusak karena guncangannya hingga mendekati skala VIII Modified Mercalli Intensity (MMI).
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mencatat episenter gempa terletak di daratan Pulau Luzon pada koordinat 17.63° Lintang Utara - 120.74° Bujur Timur dengan kedalaman hiposenter 17 km.
Menurut BMKG gempa ini memiliki magnitudo 6,9 sedangkan menurut Philippine Institute Of Volcanology And Seismology (PHIVOLCS) gempa ini memiliki magnitudo 7,0.
"Dampak gempa di beberapa kawasan dekat pusat gempa dilaporkan mendekati skala intensitas VIII MMI sehingga berdampak sangat merusak," ujar Daryono dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu.
Sementara itu guncangan dengan Intensitas VII mencakup wilayah Bucloc, Manabo, Abra sedangkan dampak dengan intensitas VI MMI mencakup wilayah Vigan City, Sinait, Bantai, San Esteban, Ilocos Sur, Laoac, Pangasinan dan Baguio City.
"Di daerah-daerah tersebut di atas dilaporkan banyak terjadi kerusakan bangunan," kata Daryono.
Gempa tersebut, menurut Daryono, merupakan jenis gempa dangkal yang diduga akibat aktivitas patahan/sesar aktif dan diperkirakan akan diikuti oleh banyak aktivitas gempa susulan.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme sumber kombinasi pergerakan geser dan naik (oblique thrust fault).
Gempa tersebut juga dirasakan hingga Ibu Kota Filipina, Manila yang jaraknya sekitar 330 km.
"Dampak ikutan gempa seperti longsoran dan runtuhan batu banyak terjadi di berbagai lokasi perbukitan di Pulau Luzon," kata Daryono.
Gempa Luzon, kata Daryono, tidak berpotensi tsunami karena pusatnya terletak di darat, isu mengenai adanya peringatan dini tsunami adalah tidak benar.
Diketahui, Pulau Luzon Filipina yang menjadi pusat gempa kuat tadi pagi merupakan daerah rawan gempa.
Catatan sejarah gempa kuat dan merusak sudah terjadi beberapa kali seperti yang terjadi pada: 30 November 1645 magnitudo 7,5 korban 600 orang tewas, 20 Juli 1880 magnitudo 7,6, 16 Juli 1990 magnitudo 7,7 korban 1.621 orang tewas, dan 22 April 2019 magnitudo 6,1 korban 18 orang tewas. (*)
BMKG: Gempa magnitudo 6,9 di Luzon Filipina berdampak merusak
Rabu, 27 Juli 2022 14:59 WIB