Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pemulihan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendorong pengurangan pemakaian kantong plastik sekali pakai dalam pembagian daging kurban pada Hari Raya Idul Adha.
Ketua Lembaga Pemulihan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam MUI Hayu S. Prabowo mengingatkan bahwa penggunaan kantong plastik sekali pakai dalam distribusi daging kurban akan menambah timbulan pencemar lingkungan yang bisa mengganggu kelangsungan ekosistem dan kesehatan manusia.
"Banyak hal-hal yang bisa dilakukan kita bersama, bagaimana kita sama-sama mengurangi plastik ini. Karena plastik sudah mengganggu ekosistem kita, kesehatan kita, dan seluruh makhluk," kata Hayu dalam dialog publik virtual bertajuk "Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik" yang diikuti dari Jakarta, Rabu.
Selain menganjurkan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, Hayu mengemukakan pentingnya pengelolaan limbah dalam kegiatan penyembelihan hewan kurban agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sinta Saptarina juga mengingatkan bahwa penggunaan kantong plastik sekali pakai dalam pembagian daging hewan kurban akan menimbulkan banyak sampah plastik.
Ia memberikan gambaran, pembagian daging dari 1.814.403 hewan kurban yang menurut perkiraan akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha tahun ini berpotensi menghasilkan timbulan sampah kantong plastik sebanyak 124.265.950 lembar.
Guna mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai dalam pembagian daging kurban, KLHK telah menerbitkan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.SE.4/MENLHK/PSLB3/PLB.2/6/2022 tentang Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha Tanpa Sampah Plastik, mengingat potensi peningkatan timbulan sampah plastik dalam pembagian daging kurban tersebut.
"Ada lima yang kami imbau, pertama mengimbau dan mengajak panitia pembagian daging kurban tidak menggunakan kantong plastik dan mengimbau masyarakat untuk membawa wadah sendiri yang dapat dipakai ulang," ujar Sinta.
KLHK mendorong panitia kurban menggunakan daun, anyaman bambu, atau wadah yang bisa dipakai ulang untuk membagikan daging hewan kurban.
Selain itu, KLHK menyarankan penyediaan tempat sampah terpilah serta pembentukan satuan tugas khusus untuk menangani sampah di tempat pelaksanaan shalat dan penyembelihan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha.(*)