Kediri (ANTARA) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan bahwa para seniman jaranan Kota Kediri, Jawa Timur, harus berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa jaranan adalah sebuah kesenian bukan sebagai ajang untuk tawuran.
Wali Kota mengemukakan kesenian jaranan Kota Kediri ini sangat dihormati, yang terbukti ada orang Kalimantan datang ke Kediri untuk bertukar pikiran terkait kesenian jaranan asal Kediri. Bahkan, seniman jaranan Kota Kediri akan diundang ke Kalimantan.
"Tentu hal ini harus dirumuskan bersama supaya jaranan ke depan bagus, cara mengemas-nya bagaimana dan jaranan bisa berkembang seperti apa harus dipikirkan. Karena kalau tidak bagus jaranan kita ini akan dikalahkan atau diklaim oleh daerah-daerah lain," katanya di Kediri, Minggu.
Wali Kota juga berharap kesenian jaranan Kediri bisa menggelar kegiatan jaranan yang bersifat nasional.
"Kesenian jaranan ini saya pikir banyak yang bisa dikembangkan dan saya akan bantu. Yang penting untuk kebaikan Kota Kediri dan ada dampak ekonominya. Tontonan jaranan ini bisa dikemas supaya ada potensi ekonomi yang bisa panjenengan rasakan. Dan saya berdoa supaya musyawarah besar ini menghasilkan keputusan yang baik, dan bisa membuat seniman jaranan di Kota Kediri eksis, lebih baik ke depan serta bisa memberikan tontonan yang positif," tutur dia.
Dirinya juga memberikan arahan kepada seniman jaranan Kota Kediri yang menggelar Musyawarah Besar VI Dewan Kesenian Jaranan Kota Kediri itu.
"Kediri ini menurut saya punya peran penting dalam kesenian jaranan atau kuda lumping. Tapi ke depan kita harus punya program yang bagus. Saya disini tidak mau intervensi, tapi saya punya tugas untuk mendorong supaya jaranan ini bisa menjadi kesenian yang berakibat dampak ekonomi yang baik," ujar Wali Kota.
Turut hadir dalam acara ini Kepala Disbudparpora Kota Kediri Zachrie Ahmad, Ketua Paguyuban Jaranan Wahyu Krida Budaya periode lama Moh. Dhofir, seluruh Ketua Paguyuban Jaranan se-Kota Kediri, dan para pelaku seni jaranan se-Kota Kediri. (*)