Blitar (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan Cabang Blitar, Jawa Timur, menargetkan bisa menambah peserta hingga 8.000 orang pada 2022 ini dengan membidik sektor informal.
"Kami target pada angka kurang lebih 8.000 orang, terutama sektor informal. Saya yakin target akan terselesaikan dengan baik," kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Blitar Agus Dwi Fitriyanto di Blitar, Rabu.
Pihaknya mengungkapkan hingga kini sudah ada sekitar 35 ribu orang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan Cabang Blitar. Dari jumlah itu, sekitar 12 ribu peserta dari Kota Blitar, sedangkan sisanya dari wilayah Kabupaten Blitar.
Selain itu, terdata juga 3.000 pemberi kerja atau badan usaha sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Blitar. Namun, pihaknya saat ini mencoba beralih fokus ke sektor informal.
"Sektor formal sudah terus meningkat, kepesertaannya sudah semakin banyak perusahaan yang patuh. Kami sekarang konsentrasi edukasi ke masyarakat mengenai pentingnya jaminan sosial bagi sektor informal, seperti nelayan, petani, pedagang, yang selama ini belum tergarap optimal," kata dia.
Ia menjelaskan, kepesertaan sektor informal di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Blitar masih cukup sedikit, di bawah 5 persen. Untuk itu, pihaknya akan fokus memberikan edukasi tentang pentingnya jaminan sosial, sehingga kepesertaan bisa dioptimalkan.
Selain akan fokus menggarap sektor informal, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Blitar juga memberikan layanan memberikan beasiswa manfaat kepada ahli waris dari peserta BPJS Ketenagakerjaan yang sudah meninggal dunia.
Sesuai dengan aturan, beasiswa manfaat bisa diberikan kepada ahli waris peserta program jaminan kecelakaan kerja tanpa masa kepesertaaan atau ketika meninggal dunia.
Selain santunan kematian, ahli waris yang masih sekolah bisa mendapatkan beasiswa, mulai dari sekolah TK hingga perguruan tinggi.
Untuk jenjang TK-SD untuk satu orang anak diberikan Rp1,5 juta per tahun sampai delapan tahun. Kemudian untuk SMP diberikan Rp2 juta per tahun per orang, selama tiga tahun. Untuk SMA Rp3 juta per orang per tahun dan perguruan tinggi diberikan Rp12 juta per tahun.
"Beasiswa ini harus menyertakan surat keterangan masih sekolah. Ini bagian dari mendorong agar angka putus sekolah dikurangi. Jika tidak menyertakan surat keterangan masih sekolah beasiswa dihentikan," kata dia.
Hingga kini di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Blitar ada 33 anak yang mendapatkan beasiswa tersebut. Mereka diberi beasiswa ada yang TK hingga perguruan tinggi.
BPJS Ketenagakerjaan Blitar bidik tambahan 8.000 peserta khususnya sektor informal
Rabu, 8 Juni 2022 21:25 WIB