Madiun (ANTARA) - PT Industri Kereta Api (INKA) menggandeng sejumlah perguruan tinggi di Tanah Air sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan penggunaan komponen lokal pada pengerjaan suatu proyek transportasi massal.
Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro mengatakan pelibatan sejumlah perguruan tinggi baik negeri ataupun swasta tersebut dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo sekaligus dukungan INKA terhadap kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi.
"Melalui kerja sama ini tim yang terlibat bisa melakukan penelitian dan mencari solusi. Tidak hanya dari segi desain, tapi juga bagaimana kita memproduksi sesuatu untuk meningkatkan TKDN dan melibatkan lebih banyak SMK, vokasi, dan perguruan tinggi. Jadi nanti proyek-proyek INKA selanjutnya akan melibatkan teman-teman tim ini," ujar Budi Noviantoro dalam kegiatan road show skema kerja sama INKA dengan perguruan tinggi di Aula Graha PT INKA Madiun, Jawa Timur, Kamis.
Ia mengatakan nantinya produk yang diproduksi tidak hanya komponen dari kereta api, namun juga bus listrik, moda transportasi berbasis ramah lingkungan, dan infrastruktur lainnya.
Ia menjelaskan melalui kerja sama tersebut INKA mendorong para dosen, mahasiswa, dan siswa untuk memiliki konsep, kemudian konsep tersebut mampu didesain dan diproduksi bersama dengan dunia industri perguruan tinggi, SMK, vokasi, dan UKM.
"Siapa tahu mereka punya sesuatu yang paten tapi belum diimplementasikan, sehingga bisa dikembangkan di sini. Yang penting waktunya tercukupi, harganya wajar, dan melibatkan lebih banyak produk-produk dalam negeri," kata dia.
Jika sebelumnya hasil penelitian yang dilakukan para dosen menghasilkan buku, kali ini INKA berharap bisa menjadi suatu produk yang kemudian diproduksi INKA bersama SMK dan UKM.
Pihaknya menambahkan bahwa kegiatan road show tersebut baru tahap pertama dengan melibatkan 120 dosen dari sekitar 10 perguruan tinggi negeri maupun swasta. Nantinya akan ada tahap selanjutnya yang melibatkan dosen lain dari perguruan tinggi se-Indonesia.
Adapun sejumlah perguruan tinggi yang terlibat tersebut, di antaranya UGM, UNS, UNY, Politeknik Negeri Madiun, Unmuh Malang, Poltek Malang, Unmer Madiun, dan Wima Madiun.