Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar Festival Science Entrepreneur pelajar sekolah menengah pertama (SMP) sederajat sebagai bagian dari upaya merangsang pelajar untuk menjadi seorang inventor.
"Ini adalah bagian dari stimulus sekaligus dukungan sistem untuk mendorong para pelajar bisa menjadi seorang inventor. Menjadi para penemu-penemu di dunia," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menghadiri Festival Sciense Entrepreneur di Gedung Juang Banyuwangi, Senin.
Menurut Ipuk, festival bagi pelajar ini tidak sekadar pendekatan sains atau ilmu pengetahuan yang ditekankan dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari (22--24 Mei 2022). Namun, juga memiliki sisi entrepreneurship yang dapat memberdayakan masyarakat luas.
"Semoga nanti akan melahirkan temuan-temuan yang memberdayakan, baik bagi penemunya sendiri maupun bagi masyarakat luas," tuturnya.
Bupati Ipuk meminta kepada para guru untuk dapat mengembangkan bakat eksploratif para peserta didik, khususnya guru mata pelajaran IPA, untuk memberikan ruang-ruang praktik yang cukup bagi para pelajar.
"Sehingga mereka semakin eksploratif dalam mengembangkan pengetahuannya," ujarnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Suratno mengatakan saat ini pendidikan di Banyuwangi telah menerapkan kurikulum berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics).
Dalam kurikulum ini menerapkan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada hubungan pengetahuan dan aneka keterampilan STEAM tersebut.
"Sehingga nanti para peserta didik diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan dengan cara yang kreatif," ujar Suratno.
Dengan pendekatan tersebut, lanjut Suratno, diharapkan akan melahirkan para pelajar yang memiliki semangat inventor.
"Sebagaimana semangat acara hari ini, kita juga mendorong mereka bisa menguasai sains sekaligus memiliki jiwa entrepreneur," tuturnya.
Festival Science Entrepreneur memamerkan 296 produk sains hasil karya para siswa. Melingkupi berbagai sub-tema. Mulai dari energi, bioteknologi, fenomena alam, organisasi kehidupan, media digital, media pembelajaran berbasis IT, geopark, tekanan, lingkungan, hingga sinopsis buku karya guru dan siswa tentang sains.
Salah satu pelajar yang turut memamerkan karyanya adalah Nuril Inayah. Siswa kelas VII SMPN 2 Kalipuro itu menampilkan maket jembatan hidrolik yang dapat terbuka dan tertutup secara otomatis.
Dalam festival yang terbuka untuk umum itu, tidak hanya menampilkan beragam karya para siswa. Namun, juga dilengkapi dengan berbagai penampilan seni budaya dari pelajar Banyuwangi. (*)