Surabaya (ANTARA) - Politeknik Universitas Surabaya melakukan penyesuaian kurikulum berbasis digital dengan branding Digital Based Polytechnic pada program studi guna memenuhi kebutuhan industri.
Branding baru diperkenalkan di acara Talk Show dan penandatanganan MoU bertema A New Leap Towards Digital Based Business Polytechnic pada Rabu (30/3) melalui zoom meeting, sekaligus menjadi momen kerja sama Politeknik Ubaya dengan 39 perusahaan nasional terkait program magang mahasiswa.
Product Management PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dalam sesi webinar mengatakan isu digitalisasi makin marak di dunia industri. Untuk itu instansi perguruan tinggi harus menciptakan mahasiswa yang memiliki kemampuan belajar dengan cepat.
"Saya sangat excited ketika melihat Politeknik Ubaya berupaya mengembangkan talent yang digital expert. Secara adaptif dia bisa belajar dengan cepat sesuai pergerakan yang kompleks dan ambigu," ujarnya.
Hamzah juga menjelaskan permasalahan yang terjadi di Indonesia di mana ada gap besar antara innovation index dan market size. Selain itu, ia juga mempresentasikan cara Telkom memiliki digital culture yang menjadi gambaran besar industri saat ini.
Konsep digital diimplementasikan pada kurikulum pembelajaran dan nama baru program studi disesuaikan.
Nama baru tersebut, antara lain Digital Business Accounting, Digital Business and Marketing, Digital Office Administration, English for Business and Public Relations, dan Digital Taxation.
Mata kuliah dalam prodi tersebut disusun bersama industri untuk mendapatkan masukan terkait perkembangan digitalisasi yang terjadi di perusahaan.
Pemilihan perusahaan berdasarkan program studi yang ada di Politeknik Ubaya. Sehingga, proses pembelajaran dapat berjalan optimal dan selaras dengan bidangnya masing-masing.
Hamzah memberi apresiasi terkait rebranding ini. "Itulah yang kami (Telkom) butuhkan dan kami sangat tertarik kalau ada kerja sama setelah ini," katanya.
"Menurut saya itu sangat menginspirasi buat saya yang bekerja di bidang industri," ungkapnya. (*)