Surabaya (ANTARA) - Pimpinan DPRD Kota Surabaya mengusulkan dibukanya kembali jalur pelayaran antara Kota Surabaya, Jawa Timur dengan Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sudah sekian lama terputus.
"Ini untuk meningkatkan kerja sama antardaerah Surabaya dan Sikka," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya A.H. Thony di Surabaya, Senin.
Menurut Thony, hasil bumi dari kawasan itu tidak bisa keluar ke Surabaya dan sebaliknya serta komoditi dari pelabuhan Surabaya tidak bisa masuk langsung ke Maumere. Akibatnya pertumbuhan di kawasan Indonesia Timur ini mengalami kemerosotan yang sangat tajam.
Sebetulnya arus keluar dan masuk selama ini masih saja bisa terjadi tapi konsekwensinya harus melewati jalur yang lebih panjang. Sudah ada barang tentunya dengan ongkos yang jauh lebih mahal dan menjadikan putaran ekonomi di kawasan Indonesia Timur melemah berjalan dengan biaya sangat tinggi.
Kemerosotan ekonomi itu terasa lebih parah ketika pembatasan-pembatasan semasa terjadinya pandemi COVID-19 terjadi. Agar hal tersebut tidak terus terjadi terus menerus, Pemerintah Kabupaten Sikka berupaya menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya.
Thony mengatakan, percepatan pemulihan ekonomi Kota Surabaya sebaiknya tidak hanya dilakukan pada tingkat lokal, namun juga harus dengan melebarkan sayap ke daerah lain.
Bahkan, lanjut dia, bila perlu Pemkot Surabaya harus bisa menjadi leader daerah lain dalam berbagai hal, terutama optimalisasi di sektor perdagangan. Apalagi Surabaya mempunyai pelabuhan yang besar, ini juga menjadi potensi yang bisa terus digenjot, dengan cara kerja sama dengan daerah lain.
Thony sendiri mengaku telah memfasilitasi Bupati Sikka Fransiscus Roberto Diogo saat berkunjung ke Surabaya beberapa hari lalu dalam upaya mendapatkan informasi dan menjajaki peluang kerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya.
"Bupati Sikka saat itu menawarkan kerja sama dalam tiga bidang yakni bidang pendidikan, kesehatan dan dan ekonomi," ujarnya.
Untuk kerja sama bidang ekonomi, lanjut Thony, mereka menyampaikan bahwa di Kabupaten Sikka melimpah hasil bumi berupa coklat, vanili, cengkeh, pinang, ikan laut kualitas ekspor dan lainnya.
"Diharapkan hal-hal yang dibutuhkan di Surabaya, Pemkab Sikka siap memasok dan begitu sebaliknya. Sikka sedang gencar melakukan pembangunan barang-barang kebutuhannya didatangkan dari Surabaya," katanya.
Begitu juga soal hasil laut, kata dia, Kabupaten Sikka juga melimpah ruah dengan ditunjukkan hasil tangkapan laut berupa ikan dengan kualitas bagus. Hal ini, lanjut dia, berbeda dengan ikan yang diperoleh di perairan Surabaya yang kualitasnya kalah jauh dengan Sikka.
"Kalau kerja sama terjadi, maka yang ikut kerja sama tidak hanya Pemkab Sikka, tapi juga seluruh pemkab di NTT lainnya," katanya. (*)