Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, mencatat jumlah kasus konfirmasi baru COVID-19 di wilayah tersebut mencapai 647 orang dalam sepekan terakhir mulai 14 hingga 21 Februari 2022.
"Sesuai data, jumlah kasus konfirmasi COVID-19 sepekan terakhir sebanyak 647 orang dengan 404 orang diantaranya telah sembuh dan lima pasien meninggal dunia," ujar Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Madiun dr Denik Wuryani di Madiun, Senin.
Ia membenarkan kasus baru COVID-19 di Kota Madiun meningkat signifikan pada sepekan terakhir. Hal itu karena Pemkot Madiun mengoptimalkan pelacakan (tracing), pemeriksaan dini (testing), dan perawatan (treatment) atau 3T untuk mencegah penularan kasus COVID-19 yang lebih luas di daerahnya.
Pada Senin (14/2) pekan lalu bertambah 26 kasus, Selasa (15/2) 82 kasus, Rabu (16/2) bertambah 106 kasus, Kamis (17/2) 104 kasus, Jumat (18/2) bertambah 82 kasus, Sabtu (19/2) bertambah 176 kasus, Minggu (20/2) bertambah 56 kasus, dan Senin (21/2) bertambah 15 kasus.
Sedangkan jumlah kasus aktif di Kota Madiun hingga Senin ini mencapai 563 kasus yang yang terdiri atas 113 masih dalam perawatan, 401 orang isolasi mandiri, dan 49 orang isolasi terpadu.
Denik menjelaskan peningkatan kasus baru COVID-19 di Kota Madiun tersebut belum sampai mengganggu kapasitas rumah sakit (RS) rujukan, karena tidak semua pasien COVID-19 membutuhkan perawatan di RS.
Dengan kata lain, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan diklaim masih aman.
"Pasien COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan cukup isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan tenaga kesehatan (nakes)," katanya.
Denik berharap masyarakat tidak khawatir dengan tingginya kasus aktif di Kota Madiun hingga menjadikan daerah tersebut berstatus PPKM level 3. Ia meminta warga Kota Madiun tetap waspada dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan melakukan vaksinasi.
Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Senin (21/2) mencapai 8.424 orang. Dari jumlah itu, 7.344 orang diantaranya telah sembuh, 113 masih dalam perawatan, 401 orang isolasi mandiri, 49 orang isolasi terpadu, dan 517 orang meninggal dunia.
Sedangkan, jumlah konfirmasi baru pada hari Senin (21/2) tercatat 15 orang, sembuh 100 orang, dan meninggal dunia nihil. Sedangkan pelacakan sebanyak 432 orang.