Wakil Bendahara PWNU Jatim M. Amin Mujib di Surabaya, Rabu, mengatakan PWNU Jatim terus berupaya mengembangkan ekonomi umat melalui misi pendirian Baitul Mal wat Tamwil (BMT), yakni sebuah lembaga keuangan yang berbadan hukum koperasi simpan pinjam.
“PWNU Jatim menargetkan pendirian 100 cabang BMT NU di Jawa Timur. Program BMT ini akan berjalan lebih cepat apabila masyarakat teredukasi mengenai konsep keuangan syariah," katanya.
Oleh karena itu, melalui tawaran kerja sama program diharapkan dapat mengedukasi semakin banyak masyarakat mengenai konsep keuangan syariah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto menyambut baik penawaran PWNU Jatim untuk bersinergi dalam pemberdayaan umat.
Budi juga mengapresiasi atas undangan peringatan Harlah NU sekaligus berinisiatif mengajukan penawaran kerja sama program pemberdayaan ekonomi syariah di Jawa Timur kepada Bank Indonesia Jawa Timur.
Budi mengaku, konsep kerja sama yang disampaikan PWNU akan dikaji terlebih dahulu agar program yang dikerjasamakan sesuai dengan kewenangan Bank Indonesia.
"Kami menyambut baik penawaran PWNU Jatim untuk bersinergi dalam pemberdayaan umat. Namun, kami masih akan mengkaji kesesuaian program yang dapat menjadi poin kerja sama," katanya.
Ia menjelaskan, dalam pemberdayaan ekonomi syariah, Bank Indonesia sebenarnya juga lebih berfokus pada program peningkatan kapasitas ekonomi seperti pemberdayaan kemandirian usaha pesantren, ekosistem halal value chain, pendampingan UMKM berbasis syariah dan beberapa program lainnya.
Sementara dalam pertemuan itu, kedua lembaga sepakat memfinalisasi terlebih dahulu poin-poin program yang dapat dikerjasamakan. Ke depan, kerja sama kedua lembaga tersebut diharapkan mampu mendorong pemulihan ekonomi Jatim, terutama sektor ekonomi syariah.