Surabaya (ANTARA) - Balita yang memiliki kelamin ganda dan stunting bernama Lailla Fitria usia 23 bulan, anak dari pasangan suami istri, Surahman (41) dan Yuliani (34), warga Tanjungsari Bhakti Jaya Nomor 57, Tanjungsari, Kota Surabaya, membutuhkan bantuan untuk biaya penanganan medis.
"Ayo kita bantu, Pemkot Surabaya sudah membantu semaksimal mungkin. Mohon doanya agar adik Lailla ini segera bisa tercukupi gizinya terlebih dulu, setelah itu bisa segera diatasi kesehatannya. Matur nuwun (terima kasih)," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya Rini Indriyani saat mengunjungi rumah Lailla Fitria di Tanjungsari Bhakti Jaya.
Istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi itu berharap kepada seluruh masyarakat Surabaya untuk turut membantu Lailla. Bukan hanya kepada Lailla, tetapi juga bayi atau balita lainnya yang mengalami stunting atau kesusahan dalam hal kesehatan.
Rini memberikan semangat kepada orang tua Lailla, tidak lupa memberikan bingkisan sembako untuk keluarga kecil wanita 34 tahun ini. Agar gizi anak balitanya tercukupi, Rini juga memberikan asupan gizi berupa susu, cemilan balita dan beras khusus balita stunting.
"Bukan hanya bantuan berupa sembako, juga ada bantuan permakanan setiap hari tiga kali, harapannya dengan permakanan ini gizinya bisa tercukupi," kata Rini.
Setelah berbincang cukup lama dengan Yuliani (ibu balita), Rini mengungkapkan penyebab stunting pada Lailla adalah adanya gangguan pencernaan sehingga tidak dapat menerima makanan.
Oleh karena itu, Rini meminta Dinkes Surabaya dan Puskesmas Tanjungsari untuk melakukan pemeriksaan pencernaan balita Lailla.
"Insyaallah setelah diperiksa dan pencernaannya mulai bagus, nanti gizinya akan tercukupi dan pulih kembali sehingga bisa menjadi energi buat anak ini. Saya harap tidak ada lagi adik Lailla lainnya di Surabaya," ujar Rini.
Rini menambahkan setelah dinyatakan pulih, Lailla akan mendapatkan perawatan secara intensif. Salah satunya terapi dan rutin meminum obat hormon untuk memperbaiki kondisi hormonal pada tubuh Lailla.
"Dengan kondisi seperti ini, dia harus rutin minum obat agar hormonnya tidak berubah. Tetapi memang ada biaya yang harus dikeluarkan. Alhamdulillah, kita dapat bantuan obat hormon dari Kementerian Sosial, nanti akan diminum secara rutin oleh adik Lailla," kata Rini.