Situbondo (ANTARA) - Forum Corporate Social Responsibility/CSR Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Jumat, kembali memberikan bantuan uang tunai Rp15 juta kepada keluarga miskin untuk membangun rumahnya yang tidak layak huni menjadi rumah layak huni.
Bantuan uang tunai dari Forum CSR ini diberikan kepada Akhmad Budiyono (60) warga RT/RW 02/03 Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Budiyono mendapatkan perhatian khusus dari Bupati Situbondo Karna Suswandi karena dari keluarga miskin dan kondisi rumahnya memprihatinkan.
"Pemerintah daerah anggarannya terbatas, itu pun dana yang dihimpun dari forum CSR. Semoga uang Rp15 juta dari Forum CSR ini cukup untuk memperbaiki rumah bapak, sehingga menjadi rumah layak huni," kata Bung Karna, sapaan bupati, kepada Akhmad Budiyono yang didampingi istrinya.
Bupati juga berpesan melalui RT dan Lurah setempat agar terlibat aktif dalam pembangunan rumah Akhmad Budiyono. Gotong royong yang menjadi simbol keguyuban dalam bermasyarakat harus tetap menjadi budaya.
"Saya minta agar pembangunan rumah Pak Budiyono ini berjalan lancar. Dana yang sedikit akan cukup ketika kita menerapkan budaya gotong royong," ujarnya.
Sementara itu, Lurah Mimbaan Aris Setiawan mengemukakan bahwa bantuan uang tunai sebesar Rp15 juta untuk pembangunan rumah Akhmad Budiyono sudah diterima setelah membuat pengajuan ke Forum CSR Situbondo.
Saat ini mulai berkoordinasi dengan warga sekitar tempat tinggal Akhmad Budiyono, termasuk dengan Ketua RT dan RW setempat, untuk mengatur pembangunan rumah yang akan digarap mulai Sabtu, 8 Januari 2022.
"Insyaallah mulai besok, kami mulai rehab rumah Pak Budiyono. Untuk sementara keluarga Budiyono akan tinggal di rumah tetangganya," tuturnya.
Akhmad Budiyono saat ini sudah tidak bisa bekerja lagi karena penglihatannya terganggu. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Napsiyah, istrinya, bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah tetangganya.
"Sudah setahun suami saya tidak bekerja. Siapa lagi kalau bukan saya untuk kebutuhan sehari-hari," kata Napsiyah.
Rumah kayu milik Akhmad Budiyono yang berukuran 5x8 meter kondisinya memprihatinkan dan bahkan banyak kayu penyangga sudah lapuk, termasuk bagian atap. Dinding yang terbuat dari anyaman bambu sudah harus diganti, karena sudah rusak. (*)