Kediri (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur, hingga kini terus gencar melakukan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun dan saat ini capaiannya sudah 12 persen sejak diresmikan Kamis (16/12).
"Untuk anak sudah 3.200 atau sekitar 12 persen dari total 26.446 sasaran (anak). Ini teman-teman puskesmas juga keliling ke sekolah," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Kediri Alfan Sugiyanto di Kediri, Senin.
Alfan juga menjelaskan dalam melakukan vaksinasi COVID-19 pada anak tersebut tidak ada kendala yang sangat berarti. Namun, karena anak-anak, petugas pun juga harus lebih perhatian, sehingga mereka menjadi berani untuk divaksinasi.
Pihaknya juga terbantu dengan tim medis dari rumah sakit di Kota Kediri yang juga turut serta membantu proses vaksinasi. Bantuan ini sangat penting, terlebih lagi bagi daerah yang jumlah pelajar atau sekolah banyak, sehingga puskesmas sebagai pemegang wilayah akan sangat senang mendapatkan bantuan tenaga juru vaksin.
Ia juga menyebut hingga kini tidak ada laporan kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) yang terjadi pada anak. Mereka juga sehat setelah divaksinasi.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sebelumnya menargetkan satu bulan untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun, dengan harapan persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) bisa secepatnya optimal.
Sementara itu, terkait capaian vaksinasi di Kota Kediri untuk dosis pertama ada 123 persen, dosis kedua mencapai 98 persen dan untuk vaksinasi lansia sudah mencapai 68 persen.
Vaksin jenis Sinovac diberikan pada anak-anak dengan dosis 0,5 mili liter dan diberikan jeda sekitar 28 hari setelah ikut vaksinasi tahap pertama untuk vaksinasi tahap kedua.
Sementara itu, para lurah di Kota Kediri juga ikut mendampingi proses vaksinasi. Salah satunya adalah Lurah Burengan, Kota Kediri Adi Sutrisno. Ia ikut mendampingi tim medis melakukan vaksinasi di SDN 5 Burengan, Kota Kediri, dan semuanya berjalan lancar.
"Alhamdulillah lancar. Jumlahnya sekitar 100 anak, kelas 1-6. Tapi, tadi ada beberapa anak yang sakit flu, jadi vaksinasinya ditunda, itu juga disosialisaikan ke wali murid sejak awal, jadi menunggu sembuhnya," kata Adi Sutrisno.