Banyuwangi (ANTARA) - Desa Tamansuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meraih penghargaan dan masuk 10 besar "Desa Cinta Statistik" Terbaik Nasional 2021 dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Desa Cinta Statistik merupakan program BPS untuk membina, membangun, dan meningkatkan kompetensi aparatur desa agar mampu memahami tentang statistik. Program ini dimulai oleh BPS pada Februari 2021 kepada 100 desa terpilih di Indonesia, termasuk Desa Tamansuruh.
"Kami bangga desa-desa di Banyuwangi semakin mandiri dan berdaya. Prestasi yang diraih Desa Tamansuruh kali ini semakin menambah daftar desa di Banyuwangi yang meraih penghargaan skala nasional. Tentu ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi mendorong pembangunan hingga ke desa-desa," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu.
Setelah melewati serangkaian tahap penilaian, Desa Tamansuruh berhasil meraih penghargaan sebagai 10 besar Desa Cantik Terbaik Nasional 2021. Penghargaan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Kepala BPS Margo Yuwono, kepada Kepala Desa Tamansuruh Teguh Eko Rahadi di Jakarta, Senin (6/12). Turut hadir Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas.
"Ini merupakan hasil kerja keras dan kekompakan semua pihak di Desa Tamansuruh. Terima kasih kepada BPS Banyuwangi yang selama ini terus mendampingi kami. Semoga penghargaan ini menjadi awal menuju Tamansuruh yang lebih baik dalam melayani masyarakat," ujar Kepala Desa Tamansuruh, Teguh.
Pihaknya membuat inovasi pengumpulan data melalui sensus di tingkat dusun yang di sebut dengan Mondoluko Smart Terampil dan Ramah (Monstera).
"Lewat inovasi ini kami berharap desa kami bisa bergeliat beriringan dengan akselerasi pembangunan berbasis data terkini dan berkualitas,” ujar Teguh.
Sementara Kepala BPS Banyuwangi Tri Erwandi menambahkan, penghargaan ini diberikan karena Desa Tamansuruh telah menerapkan dengan baik data statistik sebagai dasar pembangunan di desa.
"Misalnya, untuk melakukan intervensi di sektor pendidikan, kesehatan, hingga pelayanan publik semuanya sudah by data yang dikumpulkan melalui sensus. Sehingga program intervensi yang dilakukan benar-benar tepat sasaran. Ini patut diapresiasi," katanya. (*)