Madiun (ANTARA) - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun, Jawa Timur mencatat capaian vaksinasi COVID-19 bagi warga sasaran di wilayah itu akhirnya tembus 100 persen lebih.
"Alhamdulillah, sudah mencapai 100,33 persen untuk dosis 1. Tetapi vaksinasi terus kita lakukan," ujar Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr Denik Wuryani di Madiun, Kamis.
Sesuai data, sasaran penerima vaksin COVID-19 di Kota Madiun sebanyak 154.000 orang. Saat ini pemberian vaksin dosis 1 telah mencapai sekitar 154.972 jiwa.
Menurutnya, vaksin terus berjalan karena masyarakat yang belum divaksinasi masih terus ada. Misalnya, kategori pelajar usia 12 tahun ke atas. Pelajar yang belum berusia 12 tahun tentu masih banyak.
Selain itu, ada juga masyarakat yang terlewat dari data sasaran. Belum lagi, warga golongan lansia yang masih belum bisa dilakukan vaksinasi, tambah dia.
Denik menyebut ada beberapa faktor lansia belum bisa dilakukan vaksin. Mulai kondisi kesehatan di saat vaksinasi yang belum memungkinkan atau masih ada keraguan.
Karena itu, kata dia, pihaknya harus melakukan penjadwalan ulang hingga membujuk agar bersedia. Karena itu, vaksinasi terus dilakukan kendati sudah 100 persen.
"Jadi sebenarnya bukan tentang sudah 100 persen atau belum. Tetapi lebih penting kepada pembentukan herd immunity. Jadi yang penting masyarakat tervaksinasi secepatnya sebanyak-banyaknya," kata dia.
Apalagi, untuk dosis dua juga masih belum tuntas. Vaksinasi dosis 2 di Kota Madiun saat ini mencapai 77,78 persen. Demikian juga untuk vaksinasi lansia. Vaksinasi lansia masih di angka 71,50 persen untuk dosis 1 dan 50,77 persen untuk dosis 2.
Denik menambahkan pihaknya mulai kesulitan mencari sasaran vaksinasi karena sebagian besar sudah dilakukan vaksinasi.
Karenanya, lanjut dia, pihaknya terus melakukan sosialisasi tentang jadwal-jadwal vaksinasi dengan harapan masyarakat yang belum divaksin datang secara mandiri.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan kelurahan untuk melakukan pendataan melalui RT/RW.
"Vaksinasi ini penting sebagai salah satu upaya pengendalian penularan virus corona. Selain itu, juga untuk menekan dampak yang ditimbulkan," katanya.
Tercatat, secara keseluruhan di Kota Madiun kasus konfirmasi COVID-19 hingga Kamis (25/11) mencapai 7.266 orang. Dari jumlah itu, 6.755 orang di antaranya telah sembuh, nol orang dalam perawatan, nol orang isolasi mandiri, dan 511 orang meninggal dunia. Saat ini tidak ada kasus aktif COVID-19 di Kota Madiun.