Angkat kisah Khofifah, fotografer Trisnadi luncurkan buku "Ibu"

Surabaya (ANTARA) - Fotografer asal Jawa Timur, Trisnadi Marjan, meluncurkan buku fotografi jurnalistik berjudul “Ibu” yang mengangkat kisah Khofifah Indar Parawansa saat menjabat Menteri Sosial hingga Gubernur sampai sekarang.

“Semoga buku fotografi ini bisa menginspirasi, terutama kaum perempuan di Indonesia,” ujar Trisnadi di sela peluncuran buku di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa malam.

Ia bercerita, awal mula buku tersebut dibuat setelah memiliki ratusan ribu foto tentang Khofifah sejak menjabat Mensos hingga 2,5 tahun kepemimpinan sebagai Gubernur Jatim.

Dalam buku setebal 278 halaman tersebut, diawali foto tentang kisah Mensos Khofifah saat kerusuhan di Tolikara, Papua pada 21 Juli 2015.

Sedangkan, di akhir buku diceritakan tentang perjuangan Gubernur Khofifah dengan segala ikhtiarnya melawan COVID-19.

Trisnadi mengaku bangga bisa mengumpulkan, kemudian membukukan kisah-kisah Khofifah selama bertugas. Termasuk mendampingi kunjungan kedinasan mulai Aceh hingga Puncak Jaya, Papua.

“Lebih dari 12 tahun saya menyaksikan langsung sepak terjang beliau. Merekam setiap gerak-gerik dan jerih payahnya dalam melakukan pengabdian bagi masyarakat,” ucap dia.

Ia juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu terbitnya buku tersebut, terutama istri mantan Presiden Gus Dur, Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid dan pewarta foto nasional Oscar Matuloh yang bersedia menulis “Kata Pengantar”.

”Saya juga menggandeng jurnalis perempuan Fatimatuz Zahroh yang di buku ini menulis kisah-kisah Ibu Khofifah,” kata mantan Kepala Desa Kureksari, Kabupaten Sidoarjo tersebut.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi terbitnya buku fotografi jurnalistik tersebut dan tak menyangka kisahnya dibukukan.

“Saya terus terang tidak tahu kalau Mas Tris membuat buku. Tapi saya bangga dan berterima kasih,” tutur dia.

Pada kesempatan sama, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut berharap insan media selalu diberi kekuatan untuk mencerdaskan serta menjernihkan bangsa.

“Tugas media yang sangat luas itu berat. Dari situlah media berproses dan semoga sesuai harapan bersama. Terima kasih kepada rekan media di Indonesia, khususnya Jatim dan Pokja Pemprov Jatim,” kata Khofifah. (*)