Malang (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Program Berbagi untuk Negeri kembali berkontribusi untuk meringankan beban masyarakat dengan mendonasikan bantuan berupa bahan bangunan dan sejumlah kursi untuk warga yang terdampak banjir di Kelurahan Jodipan, Kota Malang, Jawa Timur.
Koordinator UMM Berbagi untuk Negeri, Zakarija Achmat di Malang, Sabtu, mengatakan donasi yang dikumpulkan ini ditujukan kepada yang mengalami kesulitan. Tidak hanya bagi korban bencana, tetapi juga untuk para penyintas COVID-19 yang sedang isolasi mandiri.
“Selain didistribusikan ke Jodipan, bantuan banjir ini juga kami salurkan ke wilayah Kota Batu. Begitu juga dengan para relawan yang kami kirim untuk membantu warga sekitar. Saat ini, mereka tengah bergabung dalam tim yang membersihkan aliran sungai,” katanya di sela penyerahan bantuan di RW VI Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing.
Bantuan yang diserahkan ke wilayah Jodipan atau dikenal dengan kawasan Kampung Warna Warni Kota Malang itu, adalah material bangunan, seperti pasir cor, galvalum, koral, spandek dan lainnya. Selain itu, Kampus Putih juga memberikan puluhan kursi yang akan ditempatkan di balai RW.
“Tujuan awal kami membuka rekening donasi untuk memberikannya kepada mereka yang membutuhkan. Jadi, siapa saja bisa mengirimkan donasinya, tidak terbatas pada sivitas akademika UMM saja,” tutur Zakarija.
Sementara itu, Ketua RW VI Kelurahan Jodipan Mohammad Luthfi menjelaskan bahwa ada 31 rumah yang terdampak, 19 diantaranya hancur bahkan hanyut. Namun, semua bangunan itu sudah dibangun kembali berkat kerja sama warga dan para relawan.
“Alhamdulillah warga sudah kembali ke rumah masing-masing setelah sebelumnya mengungsi ke mushalla,” tuturnya.
Selama tinggal di lokasi tersebut, Luthfi mengaku sudah dua kali banjir. Kali pertama menimpa pada 2004 dan kedua di tahun 2021. Namun, tidak ada korban yang hanyut di dua bencana banjir tersebut.
“Sempat ada tawaran pada warga untuk relokasi di tempat lain maupun rusun, tapi kebanyakan warga menolak,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengaku bahwa pihaknya sudah menutup donasi berupa air mineral, sembako, dan pakaian, karena telah mencukupi. Kini, mereka fokus membenahi fasilitas umum (fasum) untuk masyarakat, mulai dari kamar mandi umum hingga sumber air yang sempat tersumbat dan hancur.
Ia mengucapkan terima kasih kepada UMM yang sudah memberikan bantuan berupa material atau bahan bangunan. Ia berharap bangunan yang menaungi kamar mandi umum dan sumber air bisa segera dibangun.
"Begitu juga dengan puluhan kursi pengganti 90 kursi yang hanyut saat banjir. Terima kasih kepada para donatur dari UMM. Semoga apa yang diberikan bisa memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat,” katanya.