Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta dinas koperasi setempat mendengarkan keluhan dan berbagai kebutuhan yang diinginkan para pelaku UMKM di sentra wisata kuliner (SWK) minimal sekali dalam sebulan.
Eri Cahyadi di Surabaya, Kamis, mengatakan, Dinkop Surabaya harus bersedia mendengarkan aspirasi dan memberikan solusi bagi pegiat UMKM di SWK agar semakin sejahtera.
"Kalau saya main ke SWK, lalu pedagangnya saya tanya pernah bertemu koperasi belum? namun ternyata belum. Ternyata Dinkop tidak pernah ketemu pedagang. Saya saja mau ngantor di balai RW, masak dinkop tidak mau ngantor di SWK? Nanti bakal saya cek," katanya.
Menurut dia, di tengah pandemi, Pemkot Surabaya telah menghapus retribusi bagi para pelaku UMKM di SWK dengan harapan para pedagang tidak terbebani ketika pendapatannya berkurang.
"Teman-teman dinkop harus mau cangkrukan (ngobrol bareng) dengan pelaku UMKM. Karena di zaman saya menjadi wali kota, dinas-dinas harus berani keluar dari zona nyaman. Karena kita dibutuhkan masyarakat," ujarnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menargetkan, akan ada 10 titik SWK yang akan menjalin kolaborasi dengan pihak swasta. Seperti yang saat ini sudah dilakukan SWK Dharmahusada bekerja sama dengan GoTo.
Menurut Eri, kerja sama tersebut untuk meningkatkan pendapatan sekaligus memasarkan dan menjual dagangan para pedagang SWK melalui daring.
"Dengan memanfaatkan platform digital, maka pendapatan teman-teman SWK akan meningkat meskipun dalam keadaan pandemi," katanya.
Wali Kota menyampaikan pentingnya berkolaborasi dengan berbagai pihak swasta agar pendapatan per kepala keluarga bisa sesuai dengan targetnya yaitu minimal satu bulan dapat Rp4 juta hingga Rp7 juta. (*)