Surabaya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur meminta mahasiswa memiliki peran dan memahami kebencanaan sehingga dapat membantu melakukan langkah antisipatif.
"Di tengah kondisi bencana sebenarnya mahasiswa memiliki peran vital, namun pengetahuan akan penanggulangan bencana juga harus dikuasai," ujar Kabag Umum BPBD Jawa Timur Kemal Faruk di hadapan mahasiswa yang belajar tentang penanganan kebencanaan di Kantor BPBD Jatim di Sidoarjo, Jumat.
Selain belajar, sejumlah mahasiswa yang berasal dari DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Surabaya tersebut juga diberi informasi terkait kebencanaan.
"Kami turut mengapresiasi GMNI Surabaya yang memiliki itikad untuk berkontribusi dalam penanggulangan bencana, khususnya di Jawa Timur," ucap Kemal.
Sementara itu, Wakabid Sosial Budaya dan Lingkungan DPC GMNI Surabaya Ferdinandus Ninggar menjelaskan jika agenda kunjungan itu merupakan bagian dari rencana pembentukan tim tanggap bencana.
Kader GMNI, kata dia, perlu dibekali mengenai wawasan kebencanaan agar bisa membantu masyarakat dalam memahami potensi dan penanggulangan bencana.
"Apalagi masyarakat masih banyak yang belum paham akan potensi dan penanggulangan bencana. Bahkan ada yang cenderung meremehkan hal itu," katanya.
Dalam agenda kunjungan tersebut, GMNI Surabaya juga berdiskusi mengenai peran BPBD dalam penanggulangan bencana serta kondisi geologi Jawa Timur.
Termasuk melihat langsung lokasi Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) untuk mengetahui kompleksitas penanganan bencana, serta ke Tenda Pendidikan Bencana yang berada di kompleks kantor BPBD Jatim. (*)